Curhat Pilu Anak Petry Sihombing Usai Lihat Sang Ibu Dibunuh, Berani Bongkar Skenario Keji Ayahnya

Curhatan pilu anak-anak Petry Sihombing usai menyaksikan sendiri ibunya dibunuh sang ayah. Anak Petry pun berani membongkar tabiat ayahnya.

|
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Facebook Sri Depi Purba
SUAMI BUNUH ISTRI: Tangkapan layar anak-anak Petry Sihombing (kiri) curhat usai menyaksikan sendiri ibunya dibunuh sang ayah, Wadison Pasaribu (kanan). Anak Petry pun berani membongkar tabiat ayahnya ke pihak kepolisian sampai ditangkap, disadur pada Kamis (5/6/2025). 

Sementara keluarga besarnya menangis, anak korban itu justru tak berekspresi.

Namun saat memasuki lirik terakhir, tangisan anak korban pecah.

"Apa yang telah kuberikan untuk mama, untuk mama, tersayang. Kan ku miliki sesuatu berharga, untuk mama, tercinta. Hanya ini kunyanyikan, senandung dari hatiku untuk mama. Hanya sebuah lagu sederhana, lagu cinta untukku mama," ujar anak korban sembari bernyanyi.

Selama prosesi pemakaman pun terlihat anak korban tak berekspresi.

Bahkan di depan kuburan sang ibu, anak korban cuma diam sembari melambaikan tangan.

Diduga kala itu anak korban sedang kebingungan sebab menyimpan rahasia besar bahwa sang ayah lah yang membunuh ibunya.

SUAMI BUNUH ISTRI: Tangkapan layar anak-anak Petry Sihombing (kiri) curhat usai menyaksikan sendiri ibunya dibunuh sang ayah, Wadison Pasaribu (kanan). Anak Petry pun berani membongkar tabiat ayahnya ke pihak kepolisian sampai ditangkap, disadur pada Kamis (5/6/2025).
SUAMI BUNUH ISTRI: Tangkapan layar anak-anak Petry Sihombing (kiri) curhat usai menyaksikan sendiri ibunya dibunuh sang ayah, Wadison Pasaribu (kanan). Anak Petry pun berani membongkar tabiat ayahnya ke pihak kepolisian sampai ditangkap, disadur pada Kamis (5/6/2025). (kolase Facebook Sri Depi Purba)

Kedok suami terbongkar

Bak tak kuasa menyimpan rahasia lagi, anak korban akhirnya bercerita ke tetangga.

Tetangga korban bernama Siti Maryam menceritakan detik-detik kedok Wadison Pasaribu membunuh istrinya bisa terbongkar.

Ternyata kepada pihak kepolisian, anak korban sekaligus pelaku mengaku bahwa dirinya disuruh berteriak ke luar saat subuh.

Artinya di hari kematian Petry, tidak pernah ada perampokan.

"Awalnya itu si anaknya ngomong, kalau waktu dia keluar rumah minta tolong itu disuruh ayahnya," ungkap Maryam dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Banten.

Dari laporan anak korban itulah akhirnya tetangga menarik kesimpulan.

Bahwa kabar perampokan itu cuma akal-akalan pelaku.

"Kayaknya itu (Wadison) sengaja mengikat sendiri dalam karung, mengalihkan perhatian seakan-akan itu perampokan," pungkas Maryam.

Sementara itu, keluarga pelaku mengurai alasan kedok Wadison bisa terkuak.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved