Viral di Media Sosial

TERKUAK Pengakuan Panitia Jual Kupon Daging Kurban Rp15 Ribu Per Warga, Emak-emak Cuma Bisa Pasrah

Akhirnya bos panitia kurban yang diduga menjual kupon daging kurban seharga Rp15 ribu ke warga mengurai klarifikasi. Emak-emak cuma bisa pasrah.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Instagram Lambe Turah dan Infobekasi_keren
DAGING KURBAN DIJUAL: Tangkapan layar sosok bos panitia kurban yang diduga menjual kupon daging kurban seharga Rp15 ribu ke warga mengurai klarifikasi. Emak-emak cuma bisa pasrah saat dimintai uang agar diberikan daging kurban. 

"Berapa?" tanya perekam video.

"Rp45 ribu," jawab emak-emak sembari memperlihatkan kantong plastik berisi daging.

"Satu kantongnya?" tanya perekam lagi.

"Satu Rp15 ribu," imbuh emak-emak.

Tak hanya satu, sang perekam menanyai tiga emak-emak di lokasi kejadian.

Klarifikasi bos panitia kurban

Video yang dibagikan pada Sabtu (7/6/2025) kemarin itu pun viral hingga jadi atensi publik.

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono menyebut bahwa pihaknya telah mengetahui klarifikasi dari bos panitia kurban yang viral itu.

Hingga akhirnya Tarmin, bos panitia yang diduga menjual daging kurban pun bersuara.

Dalam tayangan video di akun lambe turah, Tarmin menjelaskan alasannya meminta uang Rp15 ribu kepada warga yang hendak diberikan daging kurban.

Diungkap Tarmin, ada pihak dermawan yang memberikan sapi kurban untuk warga Cikiwul, Bantargebang kepadanya di Idul Adha 2025 ini.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Tarmin pun mengajak warga lain untuk mengurus penyembelihan sapi kurban itu.

"Saya dan teman-teman semua ini sebelum datang atau ada sapi di tempat kami itu sudah musyawarah dan kesepakatan bersama. Karena melihat awalnya belum ada sapi yang memberi. Setelah adanya sapi yang memberi, dapatlah sebuah sapi karena inisiatif saya ingin membantu teman-teman kami khususnya kepada para pemulung karena setiap adanya kurban, mereka mengadu pada kami tidak mendapatkan daging," ungkap Tarmin.

Awalnya di wilayahnya kata Tarmin tidak pernah ada pembagian daging kurban.

"Jadi kami dengan inisiatif mencari teman-teman yang memberikan sapi kepada tempat kami sebagai pemulung agar sama-sama makan sapi," imbuh Tarmin.

Setelah diberikan hewan kurban, Tarmin pun bermusyawarah dengan masyarakat terkait teknis penyembelihan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved