5 Fakta Miris Bocah Kurus Kering Dibuang Orangtua di Pasar, Nama Ayah yang Siksa Korban Terbongkar

Viral bocah 7 tahun berinisial MK ditemukan tergeletak lemas di pasar Kebayoran Lama. Bocah tersebut dibuang dan disiksa orangtuanya secara sadis.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Tribun Jakarta
BOCAH DIBUANG DI PASAR: Tangkapan layar sosok bocah 7 tahun berinisial MK ditemukan tergeletak lemas di pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025). Belakangan terkuak lima fakta dari kasus penganiayaan bocah tersebut termasuk nama ayah kejam yang menyiksanya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Terbongkar lima fakta terkait kasus seorang bocah berusia 7 tahun berinisial MK alias Marwah yang disiksa lalu dibuang orangtuanya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Penemuan MK dalam kondisi lemas tak berdaya membuat pedagang di Pasar Kebayoran Lama syok, Rabu (11/6/2025) kemarin.

Bahkan Satpol PP sampai menangis saat melihat keadaan MK yang miris dengan tubuh kurus kering.

Bak kekurangan gizi, MK bahkan memiliki kondisi wajah yang memprihatinkan.

Kulit wajahnya melepuh serta keriput seperti luka bakar.

Belakangan Satpol PP dibuat terkejut dengan pengakuan MK sebelum dibuang orangtuanya.

Berikut adalah lima fakta terkait penemuan bocah 7 tahun yang dianiaya dan dibuang orangtuanya di Pasar Kebayoran Lama:

1. Dibuang di pasar dini hari

Fakta pertama diungkap Kasatgas Pol PP Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, Muhidin.

Jadi sosok pertama yang mengevakuasi MK ke Puskesmas, hati Muhidin dibuat pilu saat melihat kondisi bocah perempuan itu.

Sebab keadaan MK sangat memprihatinkan.

Dari hasil penyelidikan Muhidin, terungkap kapan MK dibuang orangtuanya di emperan toko Pasar Kebayoran Lama.

"Berdasarkan pengakuan dari MK, beliau itu dibawa orangtuanya ke sini. Dilihat saksi dari security itu mereka jam 2 malam sudah ada di sini," imbuh Muhidin, dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube tv one news, Kamis (12/6/2025).

Kepada Satpol PP, MK sempat bercerita tentang asal-usulnya.

Ternyata MK berasal dari Surabaya, Jawa Timur sebelum akhirnya tiba di Jakarta.

"Menurut cerita MK, beliau naik dari Stasiun Pasar Turi Surabaya, turun di stasiun sini, naik ojek dan sekitar jam 2 sudah ada di sini. Enggak (ada yang melihat orangtua MK), karena kan tidak ada orang di sini. Pas udah mau paginya baru mulai banyak. Ini juga kita temukan sekitar jam 7," kata Muhidin.

"Setelah mendapatkan laporan dari security kita cek sekitar jam 7, kita ke TKP bersama pak Eko, kondisi MK ini sudah keadaan lemas. Cuma dalam berbicara sangat nyata sekali kita dapat simak pembicaraannya," sambungnya.

Ilustrasi bocah dianiaya
Ilustrasi bocah dianiaya (Thinkstock via Kompas.com)

2. Pengakuan korban, disiksa ayah

Tak hanya menceritakan asal-usulnya, MK juga mengurai kisah sedih kehidupannya.

Sebelumnya, MK sempat membuat petugas Satpol PP iba karena kondisinya yang menyedihkan.

Bertubuh kurus dan lesu, MK ternyata sudah lama tak makan.

Sehingga saat dievakuasi, MK langsung minta makanan.

"Sempat kita ajak ngobrol, MK pagi-pagi minta makan dan minta jajan TikTok, saya juga enggak ngerti. Akhirnya saya bawa ke Puskesmas. Kita tawarkan makan, dia minta indomie, kata dokter jangan makan indomie dulu, akhirnya kita belikan bubur," imbuh Muhidin.

Lebih lanjut, MK juga menceritakan soal penyiksaan sang ayah terhadapnya.

Yakni MK dibacok hingga dihajar oleh sang ayah sampai babak belur.

Hal itulah yang membuat tubuh MK penuh luka memar.

"Kemarin belum lama dia dikasih makan. Tapi nasinya sudah bau. Bapaknya marah, kakinya dibacok. Ada luka bacok sekitar 5-6 Cm. Matanya ini lebam biru. Ada biru bekas ditonjok katanya," ujar petugas Satpol PP Eko.

Baca juga: Bocah 5 Tahun Dianiaya Ayah Tiri, Anggota DPRD Kota Bogor Geram Kawal Kasus Sampai Tuntas

3. Luka lama sudah menghitam

Bukan cuma baru-baru ini dianiaya, MK mengaku sudah lama disiksa sang ayah.

Bahkan tulang bahu MK patah hingga keluar diduga akibat penganiayaan dari sang ayah.

"Tadi kita tanya anak tersebut. Ayahnya sangat kejam katanya. Dia dibakar di sawah. Diobatin tapi disiksa lagi," akui Eko.

Dari hasil pemeriksaan tim dokter Puskesmas, diduga MK sudah lama disiksa oleh sang ayah sampai lukanya menghitam di tubuh.

"Setelah tadi kita bawa ke puskesmas. Ternyata setelah dibuka ini tulangnya nongol keluar. Jadi bekas dipelintir. Itu mungkin sudah lama. Jadi sudah hitam," pungkas Eko.

BOCAH DIBUANG DI PASAR: Tangkapan layar sosok bocah 7 tahun berinisial MK ditemukan tergeletak lemas di pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025). Belakangan terkuak lima fakta dari kasus penganiayaan bocah tersebut termasuk nama ayah kejam yang menyiksanya.
BOCAH DIBUANG DI PASAR: Tangkapan layar sosok bocah 7 tahun berinisial MK ditemukan tergeletak lemas di pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025). Belakangan terkuak lima fakta dari kasus penganiayaan bocah tersebut termasuk nama ayah kejam yang menyiksanya. (kolase Tribun Jakarta)

4. Nama ayah dan ibu

Banyak bercerita tentang kehidupan mirisnya, MK juga menguak identitasnya.

MK menyebut nama ayah yang menyiksanya yakni Yusuf Arjuna.

Sedangkan ibu kandung MK sudah lama meninggal dunia.

"MK ini dia menyebutkan nama orangtuanya, (ayah) bernama Yusuf Arjuna. Ibunya ibu Siti, itu pun ibu sambung, karena ibu pertamanya sudah meninggal," imbuh Muhidin.

5. Polisi selidiki

Terkait kasus penganiayaan dan penelantaran bocah asal Surabaya itu, pihak kepolisian segera bertindak.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih menyebut kasus tersebut telah diambil alih oleh Bareskrim Polri.

Kini penyidik tengah memeriksa rekaman CCTV yang memperlihatkan keberangkatan korban dan ayahnya dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya.

Dari temuan sementara, terkuak luka jenis apa saja yang dialami oleh korban.

"Luka bakar, memar, dan luka bekas pisau," ujar Kasatpol PP Kebayoran Lama Dian Citra.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved