Nama Jenderal Hoegeng Diabadikan Sebagai Nama Jalan dan Pos Polisi di Bogor, Ini Kata Pihak Keluarga

Pihak keluarga menanggapi momen saat nama Jenderal Hoegeng Iman Santoso diabadikan sebagai nama gedung dan jalan yang ada di Kabupaten Bogor.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: khairunnisa
TribunnewsBogor.com
NAMA JALAN DI BOGOR: Cucu Jenderal Hoegeng Iman Santoso, Krisnadi Ramajaya Hoegeng respons penyematan nama kakeknya yang diabadikan sebagai nama jalan dan gedung di Kabupaten Bogor, Selasa (17/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Nama Jenderal Hoegeng Iman Santoso diabadikan sebagai nama gedung dan jalan yang ada di Kabupaten Bogor.

Nama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) kelima tersebut disematkan pada Pos Polisi Gadog dan Jalan Raya Ciawi.

Nama polisi yang terkenal akan kejujuran serta integritasnya sebagai penegak hukum itu diabadikan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi yang telah diberikan.

Apresiasi yang diberikan terhadap sosok jenderal panutan disambut baik oleh pihak keluarga, dalam hal ini Krisnadi Ramajaya Hoegeng selaku cucu pertamanya.

Pria yang karib disapa Rama Hoegeng itupun mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Bogor dan kepolisian yang telah memberikan apresiasi terhadap sang kakek.

"Semoga bermanfaat dan mempunyai arti khusus untuk masyarakat luas di sini dan bermanfaat nanti buat masyarakat," ujarnya kepada wartawan.

Jauh sebelum kedua objek tersebut diresmikan, Rama Hoegeng mengaku mendapat panggilan dari Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro untuk menggunakan nama kakeknya.

Ia pun mengaku sempat terkejut saat dihubungi oleh pria berpangkat dua melati emas tersebut, pasalnya selama ini jarang berkomunikasi.

"Jadi saya menyampaiakan oke baik, saya akan komunikasikan dulu berembuk dengan keluarga kalau itu memang untuk kepentingan masyarakat luas, monggo, silakan," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan penyematan nama Jenderal Hoegeng Iman Santoso pada objek vital bukanlah yang pertama kalinya.

Mulai dari nama rumah sakit, jalan, gedung, hingga stadion di sejumlah wilayah kota dan provinsi telah lebih dulu mengabadikan nama sang kakek.

"Intinya beliau bukan hanya milik Polri, tapi milik bangsa ini. Jadi ya monggo, silakan, asal yang terbaik," ucapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved