Kecewa Berat ke Dedi Mulyadi, Cucu Bupati Bekasi 1958 Tak Terima Warung di Tanah Warisan Dibongkar

Warga Bekasi, Irwansyah (51) mengungkapkan kekecewaannya kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Karena warung kopi miliknya ikut dibongkar Satpol PP

Editor: Naufal Fauzy
Kolase KDM Channel, Kompas.com/Ahmad Nasrudin Yahya
KECEWA KE DEDI MULYADI - Warga Bekasi, Irwansyah (51) mengungkapkan kekecewaannya kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Warga Bekasi, Irwansyah (51) mengungkapkan kekecewaannya kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Karena warung kopi miliknya ikut dibongkar Satpol PP Kabupaten Bekasi atas perintah Dedi Mulyadi.

Warung milik Irwansyah ini berada di Jalan Kong Isah, Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Dia mengklaim bahwa warungnya itu berada di lahan warisan dari kakeknya.

Dia mengaku kakeknya ini merupakan Bupati Bekasi ketiga periode tahun 1958-1960 silam.

"Ini tanah warisan engkong saya, Kong Haji Nausan Bupati (ketiga) Bekasi," ungkap Irwansyah, Rabu (18/6/2025), dikutip dari Kompas.com.

Dengan alasan garis keturunan itu, Irwansyah berani mendirikan bangunan di atas tanah Perum Jasa Tirta (PJT).

Makam kakeknya pun, kata dia, juga berada di lokasi yang sama.

"Itu ada makamnya di situ. Makanya saya berani bangun warung di sini, buat usaha," kata Irwansyah.

Alasan pembongkaran bangunan di sepanjang Jalan Kong Isah ini pun menjadi tanda tanya besar bagi Irwansyah.

Terlebih, menurut Irwansyah, saluran air sawah sudah habis dibangun perumahan dan jalan.

"Jalanan yang ada juga belum dirapihin. Ini saja jalan enggak kepakai," keluhnya.

Lebih lanjut, Irwansyah mengaku tidak akan tinggal diam apabila makam kakeknya yang terletak tidak jauh dari lokasi turut dibongkar.

"Kalau makam mau dibongkar mending perang sekalian kalau makam engkong saya dibongkar," tegas Irwansyah.

Dengan perasaan kecewa yang begitu mendalam ini, Irwansyah berharap Dedi Mulyadi hanya memimpin Jawa Barat selama satu periode.

"Ya, terserah pemerintah. Mau diganti ya syukur, kalau enggak ya sudah, saya ikhlasin, paling Dedi Mulyadi satu periode," katanya.

Kekecewaan Irwansyah bertambah karena ia sendiri adalah pemilih Dedi Mulyadi saat Pilkada 2024 lalu, begitu pula dengan pemilik bangunan liar yang dibongkar lainnya.

"Enggak mau milih lagi saya, sudah kecewa. Saya rakyat kecil, jual kopi Rp1.000-Rp2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya, kalau begini kan saya mau makan dari mana, kerjaan susah," tegasnya.

Irwansyah juga menyayangkan Dedi Mulyadi tidak langsung menyampaikan rencana pembongkaran ketika berkunjung ke Kampung Gabus beberapa waktu lalu. 

Pasalnya, surat pemberitahuan pembongkaran diterima warga mendekati hari pelaksanaan pembongkaran

"Enggak dikasih tahu (saat Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus), cuma ngonten doang," ungkapnya. 

Hingga saat ini, Irwansyah belum mengetahui di mana ia akan kembali berdagang setelah tempat usahanya dibongkar. 

Sebelumnya, sebanyak 50 bangunan liar di sepanjang Jalan Kong Isah, Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, dibongkar. 

Pembongkaran dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan diawali dengan pembacaan berita acara oleh petugas Satpol PP di hadapan warga.

Dalam berita acara tersebut, disebutkan bahwa bangunan liar tersebut berdiri di atas tanah milik Perum Jasa Tirta, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air. 

Kabid Trantib Satpol PP Kabupaten Bekasi, Ganda Sasmita menyebut bahwa pemerintah daerah akan menormalisasi lokasi tersebut.

Rencananya, nanti akan dibagnun fasilitas oleh Dinas Sumber Daya (SDA) Jawa Barat.

"Setelah penertiban akan melaksanakan normalisasi dari Perum Jasa Tirta, dari SDA Jawa Barat juga sama akan dilakukan pembangunan, kita juga dari pemerintah daerah juga sama," kata Ganda Sasmita di lokasi.

Pembongkaran ini merupakan perintah langsung Dedi Mulyadi, yang disampaikan melalui Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang usai kunjungannya ke lokasi.

"Ini didasari dari kunjungan Pak Gubernur, kemudian meminta kepada Pak Bupati untuk menertibkan bangunan yang ada di Srimukti," ujar Ganda.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Curhat Cucu Bupati Bekasi 1958 Kecewa Berat ke Dedi Mulyadi, Warung Kopi Dibongkar di Tanah Warisan

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved