Imbas Sopir Truk Demo Tolak Aturan ODOL, Harga Sayuran di Pasar Cicangkal Rumpin Bogor Melonjak

Dampak aksi unjuk rasa ratusan sopir truk menolak aturan Over Dimension Over Load (ODOL) yang dinilai memberatkan berdampak langsung dengan naiknya

Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com
HARGA SAYUR DI PASAR - Pedagang Sayuran Pasar Cicangkal Rumpun, Kena Imbas Aksi Sopir Truk Tolak ODOL. 

Aksi Unjuk Rasa Sopir Truk Menolak ODOL, Sejumlah Bahan Pokok Sayuran di Rumpin Naik 

Captions : Pedagang Sayuran Pasar Cicangkal Rumpun, Kena Imbas Aksi Sopir Truk Tolak ODOL. Foto Mulyana. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dampak aksi unjuk rasa ratusan sopir truk menolak aturan Over Dimension Over Load (ODOL) yang dinilai memberatkan berdampak langsung dengan naiknya harga sayuran di Pasar Cicangkal Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor

"Bahan pokok sayuran yang paling melonjak cabe, sekarang naik perkilonya sampai 10 ribu hingga 15 ribu, naik harganya, "ujar Abay Satan (43) pedagang sayuran di Pasar Cicangkal, Rumpin, Minggu (22/6/2025).  

Ia mengatakan, kenaikan harga sayuran dari mulai bawang merah naik perkilo kisaran  Rp 2 ribu, daun seledri dan cabai, naik perkilonya Rp 10 Ribu hingga 15 ribu. 

Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok sayuran di pasar Cicangkal ini disebabkan adanya aksi demo para sopir truk menilak ODOL dan terjadi kelangkangkaan sejumlah sayuran di pasar. 

"Aturan ngirim, mereka pada demo. Kemarin ada demo sopir truk soal aturan ODOL, sehingga barang - barang jadi kosong di pasar, tidak pengiriman,"ungkap Abay.  

Dia juga menuturkan, sudah dua hari para pembeli mengeluh adanya kenaikan sejumlah bahan pokok sayuran

"Jadi yang beli yang datang ketoko saya, ko sekarang harganya naik jadi segini. Saya jelasin, kepada para pembeli,"tambahnya. 

Sementara itu pedagang masakan matang di Cicangkal Neng Ai mengaku mengalami penurunan omzet hasil jualan, turun mencapai 50 persen dari omset yang biasa didapat. 

"Sekarang harga cabai perkilonya bisa sampe 50 ribu, kalau kemarin kemarin, perkilonya bisa 25 ribu perkilonya sekarang tidak dapat,"ucap dia. 

Lanjut Neng Ai menuturkan, guna menjaga rasa dan kualitas masakannya, ia tidak mengurangi bahan- bahan masakan agar masakan tetap terjaga meski mengalami penurunan omzet. 

"Kalau omset ya berkurang jadi 25 ribu yang tadinya menghasilkan untung 50 ribu. Tapi saya tidak mengurangi bahan- bahan masakan, supaya rasa masakan tetap terjaga,"pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved