Agam Beberkan Kesulitan Bawa Pulang Juliana Dalam Kondisi Hidup, Sulit Selamat Jika Jatuh di Rinjani

Abdul Haris Agam atau biasa dipanggil Agam Rinjani mengungkap kesulitan tim SAR membawa pulang Juliana Marins dalam kondisi hidup.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Instagram Juliana Marins dan @agam_rinjani
PENDAKI TEWAS DI RINJANI - Agam Ungkap Kesulitan Bawa Pulang Juliana Dalam Kondisi Hidup, Sulit Selamat Jika Jatuh di Rinjani 

Jasad Juliana baru berhasil naik ke atas pada sore hari dan langsung dibawa turun gunung oleh seluruh tim yang bertugas.

Agam pun meminta maaf pada warga Brasil karena dirinya tidak berhasil membawa pulang Juliana Marins dalam kondisi masih hidup.

"Saya juga turut berduka cita, sampaikan ke orang-orang di Brasil, minta maaf tidak bisa membawa pulang Juliana dengan selamat," kata Agam.

Hal itu, kata Agam, dikarenakan kondisi jurang yang sangat terjal.

"Karena kondisi medan yang berat dan terlalu jauh ke bawah," ungkapnya.

Apalagi menurut dia, kebanyakan orang yang jatuh akan sulit kembali dalam kondisi selamat.

Baca juga: Bukan Cuma Agam, Ini Tim yang Turun ke Jurang untuk Evakuasi Juliana Marins, Sama-sama Pahlawan

"Sudah banyak kasus di Rinjani memang susah hidup ketika jatuh di lubang-lubang itu semua. Karena memang terlalu curam," ungkapnya.

Senada dengan Agam, Herna Hadi Prasetyo atau yang akrab disapa Tyo Survival juga mengungkap kesulitan evakuasi jenazah Juliana.

"Medannya sangat ekstrem, ada teras satu dan dua, korban berada di teras kedua, kita harus traveling lagi sejauh 200 meter," katanya dikutip dari Kompas TV, Kamis (26/6/2025).

Tim penyelamat harus menuruni tebing sejauh 600 meter untuk bisa menjangkau keberadaan Juliana.

Belum lagi kondisi tebing yang dipenuhi banyak bebatuan.

"Jadi cukup sulit dan perjuangan luar biasa, banyak batu menimpa kepala, untung pakai helm," kata dia.

Tyo jadi satu dari empat orang, termasuk Agam, yang turun sampai ke posisi Juliana.

"Kita yang turun ada 7 tim, dari titik korban itu yang diturunkan ada empat orang, ada dari Basarnas, saya, agam, dan Bang Botol. 4 orang menuju ke titik korban di teras kedua," ungkapnya.

Menurut Tyo, tidak sembarang orang bisa turun ke bawah karena jika tidak hapal medan maka akan membahayakan penyelamat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved