Agam Beberkan Kesulitan Bawa Pulang Juliana Dalam Kondisi Hidup, Sulit Selamat Jika Jatuh di Rinjani

Abdul Haris Agam atau biasa dipanggil Agam Rinjani mengungkap kesulitan tim SAR membawa pulang Juliana Marins dalam kondisi hidup.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Instagram Juliana Marins dan @agam_rinjani
PENDAKI TEWAS DI RINJANI - Agam Ungkap Kesulitan Bawa Pulang Juliana Dalam Kondisi Hidup, Sulit Selamat Jika Jatuh di Rinjani 

"Untuk bagian atas banyak pasir dan batu lepasan, apabila tidak hati-hati bisa mengancam keselamatan teman-teman yang evakuasi. Medannya memang sangat ekstrem, teras pertama 90 derajat dan batunya lepas semua, itu juga bahaya," tutur Tyo.

Bahkan keempatnya terpaksa harus bermalam dengan cara menggantung di tengah-tengah jurang.

Baca juga: Cerita Agam Tidur di Pinggir Tebing Curam Bersama Jasad Juliana Marins, Temani Korban Semalaman

"Malam kemarin kita melakukan flying camp, batu-batu di situ kita bor, kita pasang pengaman," katanya.

Sepanjang perjalanan menuju lokasi Juliana, kata dia, tidak ditemukan jalan datar untuk sekedar istirahat.

"Di drone kita kira ada flat, ternyata semua miring. Kita tidur hanya menggunakan sleeping bag dan jaket seadanya, dan menggunakan pengaman, kalau tidak merosot," tutur Tyo.

Di sana, mereka berempat beristirahat sejenak sambil menjaga jasad Julia Marins agar tidak tergelincir lagi.

"Jarak kita tidur dengan korban hanya tiga sampai empat meter. Cuaca berubah cepat sekali, lebih ke kabut tebal, jarak pandang kita melakukan refling itu jarak pandang sangat tipis," ungkapnya.

Bahkan menurut Tyo, penyelamatan Juliana Marins ini merupakan terjauh yang pernah ia dan rekan-rekannya lakukan.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved