CURHATAN Korban Selamat Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Selat Bali, Tragedi Terjadi dalam 5 Menit

Kesaksian korban selamat dari tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali jadi sorotan pihak kepolisian. Tragedi terjadi dalam waktu 5 menit.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Youtube channel tv one news
KAPAL TENGGELAM DI SELAT BALI: Kesaksian korban selamat dari tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) jadi sorotan pihak kepolisian. Tragedi terjadi dalam waktu 5 menit setelah kapal memberikan sinyal bahaya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Empat korban selamat dari tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) mengurai kesaksian mengejutkan.

Para korban menceritakan detik-detik mereka bisa selamat saat KMP Tunu Pratama Jaya terbalik lalu tenggelam secara mendadak.

Untuk diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di Selat Bali sekira pukul 23.25 Wib.

KMP Tunu Pratama Jaya diketahui membawa 53 penumpang, 22 kendaraan, dan 12 kru kapal.

Semula KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari Pelabuhan Ketapang menuju Blai pada pukul 22.56 Wib.

Tak berselang lama usai berlayar, kru kapal KMP Tunu Pratama Jaya melakukan panggilan darurat sekira pukul 23.20 Wib.

Lima menit setelahnya, kapal tersebut dilaporkan telah tenggelam di Selat Bali.

Sosok yang melaporkan insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya adalah Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setiabudi.

Curhatan korban selamat

Atas insiden nahas tersebut, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra mengurai cerita dari korban.

Kepada pihak kepolisian, empat korban mengaku bisa selamat berkat sekoci.

"Sampai dengan pagi ini ada sekitar 10 kapal gabungan ini proses pencarian sampai dengan update pagi ini, memang baru ditemukan empat korban selamat itu yang berhasil pada saat kejadian, menggunakan sekoci bergeser ke pantai," ungkap Kombes Pol Rama Samtama Putra dikutip dari Youtube channel tv one news, Kamis (3/7/2025).

"Saat ini (korban selamat) masih dalam proses perawatan di pelabuhan Gilimanuk tapi alhamdulillah selamat dan masih dalam pemerikasan kesehatan," sambungnya.

Lebih lanjut, Rama mengungkap kesaksian para korban soal detik-detik tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.

Mulanya yang menyadari ada kejanggalan di kapal adalah ABK kapal.

Sadar kapal mendadak miring, salah seorang ABK kapal langsung mengajak penumpang yang di dekatnya untuk menyelamatkan diri.

"Dari hasil interogasi wawancara, kejadian informasinya begitu cepat, begitu KKM salah satu ABK berada di dek mesin, melihat kapal dalam keadaan miring, dia naik kemudian mengajak beberapa sopir yang ada di bawah untuk naik ke dek, seketika itu kapal miring lalu terbalik," kata Kombes Pol Rama Samtama Putra.

Di momen kapal nyaris terbalik, ABK kapal itu pun mengajak tiga penumpang untuk naik sekoci.

Mereka akhirnya berlajar dan meninggalkan KMP Tunu Pratama Jaya yang terbalik.

"Dia (ABK) sempat mengeluarkan sekoci dan menolong tiga orang yang ada di sebelah dia, ini penumpang. Untuk yang lain, tidak sempat diselamatkan ikut tenggelam bersama kapal," imbuh Kombes Pol Rama Samtama Putra.

Baca juga: Pemakaman Mahasiswa UGM yang Tewas Tenggelam di Maluku, Dihadiri Ratusan Orang, Kompak Berbaju Hitam

Korban selamat dan tewas

Sementara itu dilansir dari wartakotalive berdasarkan laporan Tribun Bali, ada 18 orang yang dilaporkan tenggelam di Selat Bali akibat insiden tersebut.

14 orang di antaranya ditemukan dalam kondisi selamat.

Lalu empat penumpang lainnya dilaporkan meninggal dunia.

Korban selamat pertama kali ditemukan oleh warga setempat di sekitar pesisir pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Jembrana, Bali.

"Korban (selamat) langsung dievakuasi ke rumah warga," pungkas Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Ariasandy.

Delapan korban selamat saat ini kondisinya stabil.

"Sebanyak 8 korban selamat yang dalam kondisi stabil telah dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk," pungkas Kombes Ariasandy.

Sedangkan empat korban tewas saat ini telah dibaw ake RSU Negara.

Empat korban tewas tersebut bernama Anang Suryono, Eko Satrio, Elok Rumantini, dan Cahyani.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved