Kuliner Bogor
Kuliner Favoritnya Mahasiswa! Ayam Teknik Pakuan Kedai Si Teteh di Bogor, Porsi Jumbo Harga Merakyat
Kuliner Ayam Teknik Pakuan laris dan selalu ramai dikunjungi khususnya mahasiswa sekitar, karena dikenal dengan ayam goreng dan sambalnya yang nagih.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Siapa di antara Tribunners yang ingin kuliner murah meriah tapi bikin perut kenyang?
Nah untuk kalian Warga Bogor, tepatnya di dekat kawasan Universitas Pakuan, kalian bisa cobain kuliner Kedai Si Teteh yang akrab disebut Atek atau Ayam Teknik.
Kuliner ini berlokasi di Jalan Pakuan Tegal Lega No.96, RT.03/RW.06, Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
Kuliner Ayam Teknik Pakuan sangat laris dan selalu ramai dikunjungi khususnya mahasiswa sekitar, karena dikenal dengan ayam goreng dan sambalnya yang nagih.
Nama Atek atau Ayam Teknik muncul karena kedai ini sebelumnya berlokasi di dekat Fakultas Teknik Universitas Pakuan.
Saat itu banyak mahasiswa Universitas Pakuan sering membeli hingga akhirnya melekat sampai sekarang.

Desanti merupakan warga Kota Bogor sekaligus pemilik dari Kedai Si Teteh Ayam Teknik mengatakan, warung makannya sudah berdiri sejak tahun 2014 akhir.
Sudah hampir 11 tahun berjalan, kedainya selalu ramai meski tidak pernah sekalipun dipromosikan secara khusus di media sosial.
Pelanggan datang silih berganti, berawal dari mulut ke mulut, hingga banyak pengunjung yang mempromosikan melalui media sosial, membuat kedainya semakin ramai setiap hari.
Jadi jangan heran kalau jam 12 siang kedai ini penuh pembeli. Mulai dari mahasiswa, pegawai kelurahan, guru, sampai warga sekitar, semua antre beli paket ayam sambal yang rasanya juara.
Di Kedai Si Teteh terdapat paket harga murah Rp13 ribu dan Rp15 ribu dengan menu yang sudah sangat lengkap.
Untuk paket Rp15 ribu, meliputi nasi satu setengah porsi, bakso goreng, tahu goreng, ayam geprek sambal hijau atau merah, dan serundeng.
Disertai juga kol goreng dan timun segar sebagai pelengkap untuk menetralisir pedasnya sambal racikan.
Sedangkan paket Rp13 ribu hampir sama, hanya saja porsi nasi lebih sedikit dan tidak mendapat bakso goreng.

Kunci masakan Kedai Si Teteh tentu pada sambalnya, sehingga membuat pengunjung rela kembali datang.
Desanti mengatakan, sambalnya merupakan khas keluarga, resep warisan ayah dari Padang dan ibunya asal Bogor.
“Mungkin karena Ayah saya orang Padang, Ibu saya orang Bogor, jadi resepnya melekat ya,” ujar Desanti.
Tak hanya sambal, Ayam Teknik juga dikenal dengan bumbunya yang medok dan meresap sampai ke dalam.
Diah, pegawai yang sudah 3 tahun kerja di Ayam Teknik, mengatakan, bumbu ayam di kedai ini memang dibuat detail agar semakin meresap.
"Jadi rasanya enak dan selalu konsisten dari dulu. Itu yang buat Ayam Teknik beda dari ayam goreng lainnya. Sambalnya juga konsisten, sampai jadi ciri khas," ujarnya.
Dalam sehari, Desanti bisa menghabiskan 160 ekor ayam dan 10 kg cabai untuk membat sambal.
“Dari dulu sampai sekarang harga nggak pernah berubah signifikan, mau naikin harga seribu pun waktu itu mikir panjang banget,” kata Desanti.

Mahasiswa Universitas Pakuan, Meisya (22) mengaku ketagihan membeli Ayam Teknik ini karena harganya terjangkau tapi porsi banyak.
Ia juga mengatakan bahwa Ayam Teknik ini lebih gurih dibanding ayam goreng lain yang pernah dicobanya.
Apalagi ayam ini disajikan dengan digeprek terlebih dahulu dan bisa request untuk meminta bagian ayam yang diinginkan.
“Sambalnya juga juara menurut aku, biasanya aku sering belinya sambal hijau. Tapi kadang juga suka dicampur sih dengan sambal merahnya. Dan rasanya tetap enak, enggak aneh sama sekali,” tutur Meisya.
Ia bahkan sering merekomendasikan Ayam Teknik ini ke keluarga dan teman-temannya karena sudah jadi kuliner andalan setiap jam makan siang.
“Yang pastinya worth it yaa untuk kantong pelajar ataupun mahasiswa kayak aku,” ucap Meisya.
Jadi untuk Tribunners yang lagi cari makanan yang enak, porsi pas, dan sambal yang juara, Ayam Teknik Pakuan ini bisa menjadi salah satu kuliner yang wajib kalian coba.
Siap-siap untuk antre ya Tribunners, karena kuliner ini selalu ramai apalagi di jam makan siang.
(Khori Aulia Ria Anggraeni/Universitas Pakuan Bogor)
Diary Fluffy, Surga Kuliner Bogor untuk Pecinta Cake Lembut dan Tempat Estetik |
![]() |
---|
Mencicipi Mie Hijau Grunmi, Sensasi Kuliner Unik dengan Mie dari Sayuran di Bogor |
![]() |
---|
Beda dari yang Lain, Seblak Nyonyah di Bogor Tawarkan Pengalaman Makan Langsung dari Wajan Panas |
![]() |
---|
Roti Gambang Sa'arina: Kudapan Klasik Bogor dengan Tekstur Lembut dan Rasa Otentik |
![]() |
---|
Belenger Pisang, Camilan Kekinian Bogor dengan Porsi Jumbo dan Topping Melimpah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.