Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Dedi Mulyadi Ngaku Selalu Menangis Saat Ada di Bogor, Singgung Gunung Hilang Gara-gara Konglomerat

Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat menyambangi wilayah Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Sabtu (12/7/2025).

Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Yudistira Wanne
Kolase Trubun Bogor
PIDATO DEDI MULYADI DI BOGOR - Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat menyambangi wilayah Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Sabtu (12/7/2025). 

"Urang teh anu miindung ka waktu, mi bapa ka zaman, anu ngajarkeun miara gunung, ngajarkeun miara sagala, ngajarkeun miara lemah geuningan, jadi patuliksak awut-awutan urang dieu jadi bebek nu dianteurkeun ka kenca, anteurkeun ka katuhu," jelas Dedi Mulyadi dengan khas bahasa Sundanya.

"Nu baleungharna mah nu gogorowokan, rakyatna mah sangsara, balangsak," kata Gubernur Jawa Barat.

DEDI MULYADI NANGIS -  Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menangis saat melihat kondisi alam di Puncak Bogor yang tergerus pembangunan tempat wisata.
DEDI MULYADI NANGIS - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menangis saat melihat kondisi alam di Puncak Bogor yang tergerus pembangunan tempat wisata. (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Keresahan Warga Parungpanjang

Sementara itu, Dedi Mulyadi pun sempat menyampaikan keresahan warga di Parungpanjang.

Dia mendengarkan keluhan warga mengenai kondisi jalan yang rusak parah.

“Barusan saya sempat menelepon kepala Bappeda. Saya paksa perubahan anggaran masuk dari Rp100 miliar untuk membenahi jalan Parung Panjang. Saya heran. Betul, kan? Bapak Wakil Bupati dan Bupati sudah bicara jalan tambang tahun depan akan dibebaskan oleh kabupaten, akan dibeli tanahnya dan bagian pembangunan jalan tambangnya akan dilakukan oleh provinsi,” kata Dedi Mulyadi.

Ia menegaskan jalan bukan hanya untuk tambang namun untuk rakyat.

“Saya tidak rela rakyat saya yang tergilas ditindas. Saya tidak rela rakyat saya. Menderita, nafasnya sesak menghirup debu dari aktivitas pertambangan di sini. Saya menangis karena rakyat saya hanya dijadikan keset oleh penguasa,” katanya disambut tepuk riuh hadirin.

Dedi pun menyampaikan jangan jadikan rakyat hanya sebagai alat untuk menginjak demi jabatan.

“Tapi jadikan rakyat sebagai tujuan dari jabatan kita. Kita punya jabatan bukan untuk diri kita. Kita punya jabatan untuk rakyat kita,” katanya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved