Curhatan Brigadir Nurhadi ke Istri Sebelum Tewas, Ada yang Tak Suka Korban Dekat dengan Kompol Yogi

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Istri Brigadir Nurhadi, Elma Agustina mengungkap curhatan suaminya sebelum meninggal dunia saat menemani atasannya party di Gili Trawangan, Lombok, NTB.

Rupanya Brigadir Nurhadi sempat curhat pada sang istri soal pekerjaannya di kepolisian.

Nurhadi kepada istrinya bercerita kalau ia merasa ada yang tidak menyukai dirinya di kantor.

Hal itu dikarenakan Nurhadi dekat dengan tersangka Kompol I Made Yogi Purusa Utama.

Apalagi kedekatannya itu membuat karir Nurhadi di kepolisian terbilang moncer.

Nurhadi yang awalnya bertugas di Polres Mataram itu, kemudian dipindahkan ke Polda NTB.

Brigadir Nurhadi tewas tenggelam usai diduga dianiaya oleh atasannya di sebuah villa.

Polisi menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini, yakni Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Ipda Haris Chandra, dan Misri Puspita Sari.

Ketiganya tidak mengakui telah melakukan pembunuhan terjadap Brigadir Nurhadi.

Mereka mengklaim menemukan Nurhadi sudah tenggelam di dasar kolam.

Namun berdasarkan ekshumasi, ditemukan beberapa luka di tubuh korban.

Menurut Elma Agustina, sebelum meninggal dunia, Nurhadi sempat curhat soal pekerjaannya.

"Dia sempat cerita kalau dia di kantor itu kayak ada yang gak suka sama dia," kata Elma dikutip dari Youtube Tribun Lombok, Selasa (15/7/2025).

Tapi saat itu Brigadir Nurhadi tidak merinci siapa orangnya.

"Tapi gak dikasih tahu siapa orangnya. Sering saya ingetin juga, hati-hati kalau kerja, saya bilang gitu. Kita tidak tahu suatu saat orang itu gimana," tutur Elsa.

Elsa mengatakan, Nurhadi adalah sosok yang polos sehingga banyak disukai oleh atasannya, termasuk Yogi.

"Dia banyak yang suka, atasannya banyak yang kasih kepercayaan. Cepat akrab sama pimpinan. Pernah tugas di Polres Mataram, terus ke Polda. Mungkin itu juga, ada yang gak suka sama dia," jelasnya.

Elsa Agustina pun mengaku janggal dengan kematian suaminya yang disebut tenggelam.

"Sempat dikabari meninggalnya karena tenggelam, saya pikir gak masuk akal. Saya bertanya-tanya tenggelamnya di mana, terus karena apa, terus dia sama siapa, kok bisa sendiri saat ditemukan dalam kondisi seperti itu. Dia lumayan tinggi, apalagi polisi dan kolamnya kecil," ucap Elsa lagi.

Baca juga: BEDA Pengakuan Misri dan Kompol Yogi di Kematian Nurhadi, Tak Kompak Soal Posisi Korban Tenggelam

Pengacara Kompol Yogi, Hijrat Priyanto, mengatakan bahwa kliennya sangat dekat dengan Brigadir Nurhadi.

Bahkan segala kebutuhan Yogi saat party di villa tersebut juga semuanya disiapkan oleh Nurhadi.

Hijrat Priyanto mengatakan kalau tujuan Kompol Yogi ke villa itu bukan untuk party, melainkan memenuhi undangan.

"Menurut Bang Yogi, dia diajak oleh seseorang untuk peresmian hotelnya di Gili Trawangan," kata Hijrat.

Ia pun mengatakan kalau itu pertama kalinya Kompol Yogi bertemu dan mengenal Misri.

"Akhirnya Bang Yogi, siapa yang menemani. Misri pun baru dikenal. Jadi ada temannya, dihubungi temannya, akhirnya Misri lah yang berangkat ke sana untuk menemani," tuturnya.

Bahkan dia mengatakan kalau untuk pemesanan kamar itu dilakukan oleh Brigadir Nurhadi.

"Yang melakukan pemesanan itu Brigadir Nurhadi, siapkah kamar, apa semua," kata dia.

Ia pun membenarkan kalau Nurhadi sangat dekat dengan Kompol Yogi.

"Kalau hubungan beliau dengan almarhum sangat dekat. Pada hari kejadian almarhum yang menjemput Yogi ke rumahnya, baru jemput Ipda Haris, berangkat samaan," tandasnya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t