Polemik Laptop Nadiem

Kelebihan Chromebook Pemberian Nadiem Makarim di SDN Ciomas Bogor, Tak Bisa untuk Main Game

Sebanyak 15 unit Chromebook merek Axioo didapatkan SDN Ciomas 4 Kabupaten Bogor pada tahun 2020.

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
CHROMEBOOK - Penampakan Chromebook pemberian Mantan Menteri Nadiem Makarim di SDN Ciomas 4 Kabupaten Bogor, Kamis (17/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIOMAS - Sebanyak 15 unit laptop Chromebook merek Axioo didapatkan SDN Ciomas 4 Kabupaten Bogor.

Chromebook ini didapatkan tahun 2020 atas pemberian dari Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) era Menteri Nadiem Makarim.

Saat ini, 15 unit itu masih digunakan oleh SDN Ciomas 4.

“Masih digunakan untuk pembelajaran. Guru bisa bikin materi pembelajaran, sampai video pembelajaran,” kata guru SDN Ciomas 4 Ilham Muklisin kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (17/7/2025).

Ilham melanjutkan, laptop Chromebook ini memiliki kelebihan.

Untuk kelebihannya sendiri yakni mulai dari bentuknya yang tidak terlalu besar sampai beratnya yang tidak terlalu berat.

“Serta daya tangkap internetnya bagus banget. Update juga laptonya. Dia ini kaya HP. Jadi, update OS atau sistem. Dan mudah digunakan juga,” ujarnya.

Namun, laptop ini memiliki kekurangan terutama soal aplikasi.

Aplikasi yang digunakan harus resmi dan berlisensi google.

Guru tidak bisa menginstal aplikasi di luar dari google.

Selain itu juga, laptop ini memang khusus untuk pembelajaran. Semua aplikasinya memang menunjang hal tersebut.

Baca juga: Penampakan Chromebook dari Nadiem Makarim di SDN Ciomas Bogor, Siswa Pakai Bergantian

“Kekurangannya kita tidak bisa membuka atau mendownload aplikasi selain produk Google. Playstore ya ini ada. Tidak bisa download game, kecuali game edukasi. Karena laptop ini kan peruntukannya untuk belajar saja,” ujarnya.

Sampai saat ini, laptop pemberian Nadiem masih digunakan.

“Dulu, saya nyiapin ANBK itu bisa tiga hari. Pertama ruangan, instalasi internetnya, pinjam ruangan, dan laptop juga. Kalau sekarang kan lebih mudah karena ada laptop ini,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap kasus dugaan korupsi program digitalisasi pendidikan tahun 2019-2022 terkait pengadaan Chromebook Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Empat orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Dua orang tersangka yakni bekas pejabat Kementerian yaitu Sri Wahyuningsih (SW) selaku Direktur Dasar Direktorat PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Tahun 2020–2021 dan Mulyatsyah (MUL) selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama Direktorat PAUD  Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Tahun 2020–2021.

Dua orang tersangka lainnya adalah Ibrahim Arief (IBAM) dan Jurist Tan (JT).

Keduanya masing-masing menjabat sebagai Konsultan Pendidikan di Kemendikbudristek dan Staf Khusus Mendikbudristek tahun 2020-2024.

Sedangkan untuk Nadiem Makarim (NAM) yang merupakan Mantan Mendikbudristek, Kejagung saat ini masih mencari bukti apakah sosok Nadiem bisa ditetapkan sebagai tersangka atau tidak.

Penyaluran Chromebook sendiri menyasar ke beberapa wilayah salah satunya ke sekolah Kabupaten Bogor.

Di Kabupaten Bogor jumlah sekolah yang mendapat Chromebook ini berjumlah 305.

Salah satu penerimanya yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ciomas 4.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved