Diplomat Muda Tewas

Simbol Kematian di Kasus Diplomat Arya Daru, Mulut dan Mata Dililit Lakban Kuning, Pembungkaman ?

Simbol Kematian di Kasus Diplomat Arya Daru Pangayunan, Mulut dan Mata Ditutup Lakban Kuning, Pembungkaman ?

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube Diskursus Net
KASUS KEMATIAN DIPLOMAT ARYA DARU - Simbol Kematian di Kasus Diplomat Arya Daru Pangayunan, Mulut dan Mata Ditutup Lakban Kuning, Pembungkaman ? 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Lakban yang melilit kepala diplomat Arya Daru Pangayunan dinilai sebagai simbol. Mulai dari penempatan sampai warna.

Ahli menilai bahwa lakban yang melilit wajah dan kepala Arya sebagai simbol dari pembungkaman.

Pendapat ini sekaligus mematahkan soal dugaan perilaku seks pada arya yang disebut Asfiksia auto-erotik atau sesak napas erotis.

Kakak ipar Arya, Meta Bagus sebelumnya sudah membantah tentang dugaan penyimpangan tersebut.

Mengenal sejak SD, Meta berkukuh bahwa tak ada yang aneh dari perilaku Arya.

"Tidak ada gejala apapun. Family man, kalau saya boleh bilang," katanya.

Ia menekankan, selama dekat dengannya tak ada sama sekali sikap aneh dari Arya.

"Nggak ada (kelainan)," katanya.

Justru menurutnya Arya merupakan pribadi yang sangat baik.

Hubungan dengan istrinya bahkan terjalin sangat harmonis.

Meski terhalang jarak antara Jakarta dan Yogyakarta, namun menurut Meta pasangan tersebut rutin sekali berkomunikasi.

"Begitu bangun tidur langsung video call untuk melihat anak-anak, begitu mau tidur pun langsung video call untuk ketemu anak-anaknya, selalu seperti itu," katanya.

Baca juga: VIDEO BARU Penjaga Kos Debat Saat Buka Pintu Kamar Diplomat Disorot, Hotman Paris Cecar Ipar Daru

Seksolog Klinis Zoya Amirin menerangkan seorang yang memiliki Asfiksia auto-erotik memiliki sejumlah ciri.

Biasanya seorang Asfiksia auto-erotik akan menindih dadanya menggunakan benda berat untuk merasakan sesak napas hingga mencapai titik klimaks.

"Ditindah barang berat di dada, menghalangi pernapasan, paling sering pakai plastik. Mereka punya eskalasi dari tali ikatan sampai akhirnya ke lakban, lakban sudah lumayan tinggi permainnya," katanya.

Ia menerangkan bahwa tindakan itu dilakukan bukan untuk mengakhiri hidup.

"Di antara semua tindakan mereka bukan mencoba bunuh diri, tapi kadang terjadi, batasan nyaris meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Reaksi Sahabat Hingga Kriminolog Soal Isu Diplomat Muda Arya Punya Kelainan, Lakban Kuning Disorot

Namun Zoya mengatakan hal tersebut berbeda dengan yang dialami Arya Daru Pangayunan.

"Dari data sementara, adakah tanda kekerasan ? Kalau dia melakukan itu, itu adalah tanda pertama yang harus ada," katanya.

Diketahui diplomat Arya Dari Pangayunan ditemukan tak bernyawa dengan kondisi kepala terbungkus lakban kuning.

Jasadnya dalam posisi terbaring di tempat tidur dengan ditutupi selimut.

"Ketika dia melilit tangannya dimana ? Dia menyelimuti diri, gimana cara ? Apa dia kelilingin ini (hidung) dulu dengan lakban, lalu masukin tangannya, waktu dia kelilingin mulut dengan lakban aja kan sudah gak bisa napas. Sementara seorang Asfiksia auto-erotik yang sudah menggunakan lakban pasti punya way out," katanya.

Kata Zoya seorang Asfiksia auto-erotik pasti memiliki cara menyelematkan diri ketika sudah mencapai titik maksimal.

"Escape plannya itu tidak terlihat sama sekali, tangannya dia itu terikat atau tidak ? Kalau dia dalam keadaan meninggal dan diselimutin, agak langka yah, karena seorang Asfiksia auto-erotik tidak membutuhkan selimut. Buat saya itu bukan benda yang berpengaruh dalam bentuk perilaku seksual ini," jelas Zoya.

Kecuali menurut Zoya ditemukan cairan dan jalan keluar seperti yang dijelaskan sebelumnya.

"Lebih mungkin, ada spermanya, ada escape plannya, tangannya diikat pun gimana caranya dia mengikat ketika sudah dilakban," katanya.

Menurutnya kebanyakan Asfiksia auto-erotik membungkus kepala menggunakan plastik kemudian dieratkan menggunakan lakban di leher.

Baca juga: Reaksi Sahabat Hingga Kriminolog Soal Isu Diplomat Muda Arya Punya Kelainan, Lakban Kuning Disorot

"Kebanyakan mereka menggunakan lakban di sini (hidung), atau membungkus memakai plastik dan menggunakan lakban di leher dimana lakbannya itu ada semacam jalur yang mudah dirobek. Karena mereka tahu bahwa saat momen akan meninggal kekuatan mereka akan berkurang jadi gak boleh terlalu kompleks ikatannya itu, dan ini dililit sepenuhnya, buat saya gak masuk akal," kata Zoya Amirin.

Selain itu menurut Zoya, seorang Asfiksia auto-erotik pasti memiliki alat seksual.

"Dan kalau Asfiksia auto-erotik dia harusnya memiliki toolsnya, gak mungkin ditinggal di rumah, gak mungkin banget, pasti ada di situ. Toysnya mana ? Alatnya dia. Untuk orang yang sudah menggunakan lakban itu pasti sangat canggih peralatan tali-talinya dan itu tidak ditemukan sama sekali kan," katanya.

Lakban yang membungkus seluruh kepala Arya juga menjadi janggal bagi Zoya.

Ia mengatakan warna lakban tersebut tak umum dijual di pasaran seperti hitam atau cokelat.

"Pemilihan warna kuning, bukan lakban yang biasa djual di minimarket, ini harus dipesan di online," katanya.

"Biasanya hitam, cokelat. Ini kuning kan industrial, sangat tebal," tambah Zoya.

Ia berpendapat melihat jenis lakban dan penempatannya, kematian diplomat Arya menjadi simbol dari pembungkaman.

"Yang juga saya lihat ebntuk pengelilingan itu kalau kami melihat lebih seperti pembungkaman ? Membungkan si korban untuk tidak mengatakan sesuatu," katanya.

Dalam keilmuannya, Zoya bercerita diajarkan tentang beda antara BDSM, Asfiksia auto-erotik atau kebablasan.

"Rencana pembunuhan ada bentuk pembukaman, salah satunya bukan hanya melakban mulut, tapi seluruhnya. Artinya jangan mengatakan sesuatu, apapun yang kamu lihat kamu tidak bisa melihatnya lagi," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved