Breaking News

Pesta Rakyat Maut

Pesta Rakyat Maut, Anak Dedi Mulyadi Tuding Sosok Ini Jadi Biang Kerok Sebarkan Kabar Makan Gratis

Anak Gubernur Dedi Mulyadi, Maula Akbar menuding ada yang jadi provokator untuk acara pesta rakyat berakhir ricuh tiga nyawa melayang.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
Kolase Istimewa
PUTRI KARLINA NANGIS - Putri Karlina dan Maula Akbar menyambangi rumah Vania, korban tewas dalam pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Suaranya bergetar dan kepala tertunduk saat menyampaikan maaf sambil memegang tangan ibu Vania. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar menuding ada pihak yang menyebarkan kabar makan gratis di acara pesta rakyat pernikahannya sehingga memicu kerumunan massa.

Sebab kata Maula Akbar, ia dan sang istri, Putri Karlina tidak berniat menggelar makan gratis.

Diwartakan sebelumnya,polisi tengah menyelidiki penyebab tragedi maut pada pesta rakyat maut di Garut. 

Seperti diketahui, tiga nyawa melayang dalam rangkaian acara pernikahan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Maulana Akbar dan Putri Karlina.

Anak Dedi Mulyadi pun kini tengah memburu Youtuber yang dituding sebagai biang kerok dalam tragedi pesta rakyat maut di Garut.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan mencari penyebab tragedi pesta rakyat tersebut.

"Karena ada orang meninggal, ada peristiwa yang menimbulkan gangguan, secara teknis polisi akan melakukan penyelidikan," katanya.

Penyelidikan juga mencari unsur kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia.

"Untuk mengungkap apakah ada unsur kelalaian atau tidak dan nanti siapa yang paling bertanggung jawab," katanya.

Anak Dedi Mulyadi, Maulana Akbar mengaku tak berniat membuat acara makan gratis.

"Secara niatan memang ada yang mengatakan makan gratis, padahal niatan kami bukan untuk makan gratis, bukan untuk memberikan hal yang cuma-cuma," katanya.

Anggota DPRD Jabar tersebut mengatakan awalnya hanya memberi makanan pada warga yang sudah hadir sejak siang sebelum acara kesenian yang digelar ayahnya, Dedi Mulyadi.

"Niat kami ketika warga sudah berkumpul untuk kegiatan malam hiburan yang diadakan orang tua kami, saya berpikir daripada warga cuma hanya menunggu berdiri dan makanan masih banyak ya sudahlah kita berikan saja ke semua warga yang menunggu," katanya.

Ia mengakui memang ada sesi acara menyuguhkan makanan dari UMKM, bukan makan gratis.

"Konsep saya bersama istri, itu dilakukan secara terbuka tanpa ada penutupan, penyekatan tanpa ada pengumuman," katanya.

Baca juga: Beda Ucapan Dedi Mulyadi Soal Pesta Rakyat Maut di Garut, Awalnya Pamer Menu, Kini Ngaku Tidak Tahu

Tapi selepas salat jumat justru beredar edaran akan ada acara makan gratis di Pendopo Garut, Jawa Barat.

"Kalau melihat flayer balai kecrakan di 13.00 bukan untuk kegiatan tersebut, akan tetapi sebelumnya rekan UMKM meminta agar diadakan lapak untuk car free night, bukan untuk makan gratis. Makan gratis itu saya ketahui terciptanya baru setelah jam satu siang setelah jumatan ramai di media sosial makan gratis," katanya.

Anak Dedi Mulyadi kini sedang memburu Youtuber yang dituduh sebagai biang kerok dalam tragedi pesta rakyat maut di Garut.

Menurut Maulana, Youtuber tersebut membuat konten menyebut bahwa akan ada makan gratis.

Baca juga: Tangisan Menantu Dedi Mulyadi di Depan Orang Tua Korban Pesta Rakyat, Minta Dimaafkan sampai Sujud

"Makan gratis tercipta saya entah dari mulut siapa tercipta makan gratis jam 1 siang. Posisi setelah jumatan buka Youtube lalu ada thumbnail berjudul makan gratis, itu yang sedang saya dalam. Saya sudah berkordinasi dan mendalami beberapa pihak darimana mulainya ini ada kesan makan gratis," katanya.

Ia menekankan makanan tersedia hanya untuk masyarakat yang menunggu.

"Makanan yang tergelar itu murni hanya untuk masyarakat yang sambil nunggu lalu dipersilahkan makan tanpa ada penutupan, penghalangan. Daripada makan terbuang sia-sia lebih baik kita sajikan saja," katanya.

Hal itu senada dengan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengaku tidak tahu ada acara makan gratis.

"Peristiwa ini pun saya tadi tidak tahu adanya peristiwa makan siang bareng warga ini, saya tidak tahu. Makanya begitu terdengar 'memang ada kegiatan apa ? makan siang bareng warga kan acaranya nanti malam dan sore sama kades. Ternyata ada kegiatan," katanya.

Kini Dedi Mulyadi menyalahkan anak dan menantunya, Maula Akbar dan Putri Karlina.

"Walauapun itu dilarang kemudian tanpa sepengetahuan orang tuanya tetap dlaksanakan sebagai orang tua harus bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan anak dan menantu," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp : 

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved