Gubernur Jateng Ledek Pejabat yang Selalu Ngonten, Dedi Mulyadi Balas : Daripada Gak Ngerti Masalah
Gubernur Jateng Ledek Pejabat yang Selalu Bawa Kamera, Dedi Mulyadi Beri Balasan : Daripada Gak Ngerti Masalah
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi disinyalir menyindir Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Jenderal Luthfi menyinggung tentang pemimpin yang selalu membawa media.
Menurutnya cara pemimpin membawa media tak efektif dalam menyelesaikan masalah di masyarakat.
Seperti biasa, Dedi Mulyadi masih tetap responsif dalam menanggapi isu-isu, termasuk ucapan Gubernur Jateng.
Gubernur Jabar tersebut seolah membalas sindiran Luthfi lewat akun TikTok.
Ahmad Luthfi merupakan purnawirawan Polri. Ia mengawali karir dari Sekolah Perwira Militer Sukarela di bidang intelejen keamanan, kemudian lanjut ke Sekolah Lanjutan Perwira. Luthfi juga lulusan Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (SESPIM) Polri tahun 2005 dan Lembaga Ketahanan Nasional pada tahun 2017.
Sepanjang karirnya sebagai polisi, Luthfi banyak tugas di Jawa Tengah. Ia pernah mengemban jabatan strategis, seperti Kapolres Barang, Wadir Intelkam Polda Jateng, Wakapolresta Surakarta, Wakapolda Jateng lalu Kapolda Jateng dan Inspektur Jenderal Kementerian Perdangan.
Pangkat Ahmad Luthfi yakni Komisari Jenderal (Komjen).
Kini Ahmad Luthfi menjabat sebagai Gubernur Jateng.
Saat Rakor Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jateng, Ahmad Luthfi meminta kepada dinas terkait untuk turun langsung ke masyarakat agar bisa menyelesaikan masalah.
Menurutnya untuk turun ke masyarakat tak perlu memakai atribut pejabat.
"Jadi pejabat ojo gelang geleng gela gelo, pakai pengawal, medun di mobil dibukain, medun dikalungi bunga, acara diresmikan," katanya.
Ia menyarankan agar para pejabat untuk terjun ke masyarakat tanpa memakai fasilitas pejabat.
"Sekali-kali jenangan lepas birokrasi fiodal itu dengan jalan ke kampung yang tanpa beban," katanya.
"Tapi gak usah pakai media," tambah Jenderal Luthfi.
Baca juga: Keberadaan Dedi Mulyadi Saat Pesta Rakyat Maut di Garut, Polisi Akhirnya Buka Fakta Lain
Ia bahkan bercanda sambil mempraktikan seolah selfie memegang kamera.
"Hari ini ketemu orang miskin," katanya sembari tertawa.
Luthfi menekankan cara tersebut sama sekali tidak membereskan masalah.
"Tidak akan menyelesaikan masalah," katanya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Ogah Cabut Larangan Study Tour Meski Didemo, Farhan Justru Malah Memperbolehkan: Simpel
Ia mengatakan untuk ikhlas dalam bekerja menyelesaikan masalah masyarakat tanpa membawa kamera.
"Lek kuwe gelem yo silahkan, nek aku ora aku banget, ndak usah. Ikhlas aja jadi diri kita sendiri," katanya.
"Ora usah gaya, 'halo guys'," tambahnya.
Menurutnya pemimpin yang membawa media dan kamera akan sibuk mengurus medianya sampai sikapnya berubah-ubah.
"Normal aja. Begitu dikritik di medianya sibuk jawab, akhirnya opo ? sikapnya diubah-ubah, mangan teratur karena apa, syuting. Opo enak urip ngono kuwi," katanya.

Salah satu pejabat yang aktif di media sosial dan selalu merekam kegiatannya adalah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Saking aktifnya, KDM bahkan sampai membuat konten saat mengunjungi keluarga korban tewas tragedu maut pesta rakyat pernikahan anaknya, Maula Akbar dan Putri Karlina.
Dedi Mulyadi menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Purnawarman Purwakarta. Ia aktif berorganisasi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Ia memulai karir politik dengan menjadi anggota DPRD Purwakarta (1999-2004) lewat Partai Golkar. Lalu 2003 Dedi terpilih menjadi Wakil Bupati Purwakarta.
KDM kemudian menjadi Ketua DPD Golkar dan terpilih menjadi Bupati selama dua periode, 2013 dan 2018.
Dia pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jabar tahun 2018, tapi gagal. 2019 Dedi terpilih menjadi anggota DPR RI. Baru 2024 Dedi Mulyadi terpilih menjadi Gubernur Jabar dari Partai Gerindra.

Seakan membalas Jenderal Luthfi, Dedi meminta maaf jika hanya bisa menyelesaikan satu masalah per hari.
"Buat wargi Jabar dan seluru warga net, mohon maaf yah kalau Kang Dedi jadi gubernur hanya bisa menyelesaikan setiap hari satu masalah," katanya.
Meski demikian menurutnya hal itu masih lebih baik dibanding tak mengerti masalah.
"Tapi gak apa-apa kan ? Daripada kang Dedi jadi gubernur gak mengerti masalah," kata Dedi Mulyadi.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Ucapan Serda Rahman Sebelum Tewas Dibacok, Pelakunya Dibekuk Saat Bareng Pacar di Rumah Kosong |
![]() |
---|
POPDA XIV dan PEPARPEDA IV Jawa Barat 2025, Ratusan Atlet Kota Bogor Dilepas Dedie Rachim |
![]() |
---|
Sosok Evan Jadi Kambing Hitam Kasus Pembunuhan 1 Keluarga, Kini Bak Pahlawan, KDM Beri Imbalan Ini |
![]() |
---|
Pastikan Kondisi Korban Atap Ambruk SMKN 1 Cileungsi, Pemkab Bogor Bakal Berikan Trauma Healing |
![]() |
---|
Hari Ini Siswa SMKN Cileungsi Bogor Belajar Via Online, Perbaikan Atap Ambruk Tunggu Pemprov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.