Taman Safari Sambut Lahirnya Exploitasia, Harapan Baru Banteng Jawa dari Jantung Pangandaran
Seekor bayi banteng kecil, mengambil napas pertamanya di dunia, menandai babak baru dalam kisah konservasi Indonesia yang penuh perjuangan.
Mereka tidak hidup dalam kandang sempit, melainkan bebas berkelana di padang rumput yang luas, namun tetap dalam pengawasan medis dan nutrisi terbaik.
Program reintroduksi ini memiliki tujuan mulia: meningkatkan populasi banteng Jawa dengan keragaman genetik yang lebih baik.
Keragaman ini diperoleh dari populasi terpisah di beberapa Taman Nasional di Jawa, menciptakan gene pool yang kuat untuk masa depan spesies.
Tim 9 petugas lapangan bekerja tanpa lelah memantau setiap aspek kehidupan banteng, mulai dari pemberian pakan, nutrisi tambahan, pengecekan kesehatan, pemantauan masa birahi, hingga pemeliharaan kondisi kandang dan padang gembala.
Dedikasi mereka membuahkan hasil yang luar biasa. Program ini bukanlah upaya solo.
Kolaborasi megah antara Kementerian Kehutanan melalui BKSDA Jawa Barat, Taman Safari Indonesia yang didukung oleh PT. Star Energy Geothermal Darajat II Limited, Pemerintah Kabupaten Pangandaran, dan masyarakat lokal menciptakan ekosistem konservasi yang solid.
Exploitasia: Nama dengan Misi Besar
Nama "Exploitasia" yang diberikan langsung oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni bukan tanpa makna.
Dalam nama itu tersimpan harapan bahwa si kecil akan menjelajahi dan menguasai habitatnya, menjadi pelopor generasi banteng Jawa yang akan menghuni kembali tanah leluhurnya.
"Nama Exploitasia ini langsung dipilih oleh Pak Menteri Kehutanan. Harapan kami, si kecil ini akan berkembang dengan baik dan menjadi fondasi kuat bagi masa depan populasi banteng Jawa di kawasan Cagar Alam Pananjung," ungkap Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko dalam keterangannya, Senin (28/7).
Lebih dari Sekadar Kelahiran
Kelahiran Exploitasia membuktikan bahwa Pangandaran bukan hanya destinasi wisata pantai yang memukau, tetapi juga rumah yang ramah bagi satwa langka.
Keberhasilan reproduksi alami ini memberikan sinyal positif bahwa habitat dan kondisi lingkungan di pusat reintroduksi telah optimal.
Tim medis BBKSDA Jawa Barat kini bekerja 24 jam memantau perkembangan si kecil dan ibunya. Setiap gerakan, setiap tumbuh kembang, setiap interaksi menjadi data berharga untuk program konservasi masa depan.
Harapan yang Menggema
Taman Safari Indonesia
Banteng Jawa
Exploitasia
Cagar Alam Pananjung Pangandaran
Satyawan Pudyatmoko
Detik-detik Bersejarah, Taman Safari Bogor Jalankan Inseminasi Panda Raksasa |
![]() |
---|
Berhadiah Uang hingga Mobil, Ini Cara Ikut Lomba Mengabadikan Satwa di Taman Safari Indonesia |
![]() |
---|
TSI Bogor Gelar Lomba Foto dan Video Satwa untuk Edukasi, Berhadiah Uang Tunai hingga Mobil Listrik |
![]() |
---|
Berlibur ke TSI Bogor Tak Hanya Lihat Hewan, Tapi Bisa Nonton Atraksi Keren Cowboy Show |
![]() |
---|
Intip Keseruan Glowtopia: The Miracles Of Night di TSI Bogor, Tak Hanya Melihat Satwa di Malam Hari |
![]() |
---|