Viral di Media Sosial

Sosok Dokter Spesialis Lulusan UI Tinggal di Kolong Jembatan, Alasannya Hidup Melarat Ternyata Pilu

Inilah sosok dokter spesialis lulusan UI dan kampus Singapura lalu pilih tinggal di kolong jembatan. Kisah hidupnya miris ditinggal anak istri.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Youtube channel Sinau Hurip
DOKTER DI KOLONG JEMBATAN: Inilah sosok dokter spesialis lulusan UI dan kampus Singapura lalu pilih tinggal di kolong jembatan. Kisah hidupnya miris ditinggal mati anak istri. 

"Peristiwa apa yang bikin sampeyan berubah 180 derajat," tanya Mas Adi.

"Istri meninggal. Habis itu anak kuliah mau wisuda, anak kuliah di Jerman waktu itu. Pulang ke Indonesia, belum sampai ke rumah, kecelakaan, meninggal. Dari situ saya frustasi gimana caranya," akui Hafiz.

DOKTER DI KOLONG JEMBATAN: Inilah sosok dokter spesialis lulusan UI dan kampus Singapura lalu pilih tinggal di kolong jembatan. Kisah hidupnya miris ditinggal mati anak istri.
DOKTER DI KOLONG JEMBATAN: Inilah sosok dokter spesialis lulusan UI dan kampus Singapura lalu pilih tinggal di kolong jembatan. Kisah hidupnya miris ditinggal mati anak istri. (Youtube channel Sinau Hurip)

Setelah istri dan anaknya meninggal dunia, kehidupan berwarna Hafiz berubah jadi gelap.

Hal itulah yang membuat Hafiz meninggalkan semua pekerjaannya. 

"Dari situ kebetulan di rumah ada yayasan pendidikan, saya pasrahkan ke saudara-saudara angkat. Saya keluar (rumah). Saya di Jawa Barat, Cianjur. Di Cianjur enggak kerasan, saya ke Singapura. Saya diam ke Singapura kumpul sama teman-teman dokter, habis itu saya pulang lagi ke Indonesia," ujar Hafiz.

Selama tiga bulan setelah sang istri meninggal, Hafiz mengaku merasa kosong.

Namun yang diingat Hafiz saat itu adalah tetap sholat.

"Sempat berapa bulan saya enggak kepikiran apa-apa waktu itu, hilang rasa selama tiga bulan. Hanya satu yang saya ini, tetap sholat. Kalau protes (ke Tuhan) sih enggak," ujar Hafiz.

Sampai akhirnya Hafiz mengaku seperti mendapatkan ilham agar ia pindah ke Demak.

"Saya dapat (bisikan bertemu sosok gaib), ada bayangan (bilang) 'kamu di rumahku aja, aku (di) Kadilangu'. Saya di Jember, pulang dari Singapura," imbuh Hafiz.

Selama sembilan tahun tinggal di kolong jembatan, Hafiz melakukan rutinitas tak biasa.

Hafiz sehari-hari pergi ke masjid, ke makam lalu kembali ke gubuk kolong jembatannya.

Hafiz juga mengaku kerap pulang ke rumah keluarganya di Jember, Jawa Timur.

Seharii-hari Hafiz rutin beribadah hingga mengaji Al Quran.

"Alhamdulillah dari dulu itu saya merasa sakit kepala atau flu satu tahun dua kali. Tapi biasanya disebabkan saya lalai dengan Quran. Mungkin karena sudah kebiasaan, perhari ini minimal 1-3 juz (ngaji). Kalau satu hari enggak sampai satu juz, biasanya saya pusing sudah," kata Hafiz.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved