Kuliner Bogor

Kisah Legendaris Bakso Sederhana Cibinong Bogor, Setengah Abad Berdiri Mempertahankan Cita Rasa Asli

Berdiri sejak tahun 1972, Bakso Sederhana Cibinong bukan hanya warung bakso biasa, melainkan simbol perjuangan hidup yang diwariskan lintas generasi.

Editor: Tsaniyah Faidah
Khori Aulia Ria Anggraeni/Universitas Pakuan Bogor
KULINER BOGOR - Bakso Sederhana Cibinong, kuliner Bogor yang sudah berdiri sejak tahun 1972. Diwariskan ke keluarga dengan resep yang masih original. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG – Di tengah gempuran tren kuliner kekinian yang datang silih berganti, ada satu tempat makan legendaris di Kabupaten Bogor yang tetap berdiri tegak, menjadi favorit lintas generasi dan tak tergantikan di hati masyarakat.

Kuliner tersebut adalah Bakso Sederhana Cibinong, atau yang lebih akrab disebut BSC.

Berdiri sejak tahun 1972, Bakso Sederhana Cibinong bukan hanya sebuah warung bakso biasa, melainkan simbol perjuangan hidup, ketekunan, dan kekuatan nilai-nilai keluarga yang diwariskan lintas generasi.

Berlokasi di Jalan Raya Mayor Oking Jaya Atmaja No. 20, Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, warung ini tidak sekadar menawarkan semangkuk bakso, tetapi juga menyajikan nostalgia, kehangatan, dan rasa yang tak berubah sejak puluhan tahun lalu.

Setiap sudut tempat ini menyimpan cerita panjang tentang perjalanan hidup sang pendiri, Haji Somat yang akrab disapa Yanto serta dedikasi keluarganya dalam menjaga cita rasa khas bakso racikan mereka.

Kini, tongkat estafet usaha keluarga ini dipegang oleh Lestari, putri sulung Yanto, yang kini berusia 48 tahun.

KULINER BOGOR - Menu Bakso Sederhana Cibinong dengan ciri khas kuah kaldu dan tekstur bakso nya yang kenyal sehingga nyaman untuk dimakan. Terdapat satu mangkuk Bakso dan satu mangkuk Mi Ayam lalu dihidangkan dengan es jeruk yang menyegarkan.
KULINER BOGOR - Menu Bakso Sederhana Cibinong dengan ciri khas kuah kaldu dan tekstur bakso nya yang kenyal sehingga nyaman untuk dimakan. Terdapat satu mangkuk Bakso dan satu mangkuk Mi Ayam lalu dihidangkan dengan es jeruk yang menyegarkan. (Khori Aulia Ria Anggraeni/Universitas Pakuan Bogor)

Lestari mengisahkan dengan penuh rasa bangga dan haru bagaimana perjalanan ayahnya dari kecil hingga mampu mendirikan warung bakso yang begitu dicintai ini.

“Beliau memang mendirikan usaha ini sejak 1972, diawali dengan berjualan pikulan bakso. Tapi dibalik itu, Ayahanda memulai hidup keras sejak kecil, bekerja sejak usia 10-12 tahun. Ia merantau ke Pemalang dan mulai mengenal dunia bakso dengan hanya dibayar makanan dan ongkos cuci mangkuk. Setelah beberapa tahun, ia pindah-pindah kota, menabung dari upah kecil untuk modal usaha. Akhirnya, ia dibawa saudara ke Cibinong dan mulai jualan bakso keliling sendiri,” ungkap Lestari.

Kisah itu bukan sekadar narasi masa lalu, tetapi cerminan tekad dan semangat seorang anak muda yang tidak pernah menyerah pada nasib.

Dari pengalaman kerja itulah Yanto belajar membuat bakso, menyisihkan sedikit demi sedikit hasil kerjanya untuk menabung, hingga akhirnya berhasil membuka usaha sendiri di Cibinong.

Awalnya, ia berjualan dengan pikulan berkeliling kampung suatu gambaran yang penuh kesederhanaan namun sarat makna perjuangan.

Seiring berjalannya waktu, setelah menikah dan memiliki keluarga, usaha bakso tersebut perlahan-lahan tumbuh.

Lokasi yang awalnya hanya menjadi tempat mangkal, kini telah berkembang menjadi pusat Bakso Sederhana Cibinong yang dikenal sampai hari ini.

Bahkan, tempat tersebut tidak hanya disewa, tetapi berhasil dibeli dan menjadi milik keluarga, menandai keberhasilan perjuangan dari nol hingga berdiri kokoh selama 53 tahun.

Baca juga: Icip-icip Kuliner Bogor Laksa Gang Aut, Konsisten dengan Rasa Warisan Keluarga Sejak 90an

Meski zaman terus berubah, satu hal yang tak pernah berubah adalah resep bakso warisan sang ayah. 

“Kalau dilihat dari sejarah, resep bakso ini pertama kali dikembangkan dari Bapak, setelah ikut merantau berdagang membantu orang di daerah Pemalang. Nah, dari situlah beliau belajar banyak tentang prosesnya, penjualannya, dan sampai saat ini rasa dan resep Bakso Sederhana Cibinong adalah salah satu yang dipertahankan sejak awal, resep orisinal atau turun-temurun yang masih digunakan sampai saat ini,” ungkapnya.

Keunikan dari kuliner Bakso Sederhana Cibinong ini adalah dari kualitas rasa daging bakso yang spesial, dan menggunakan daging murni premium pilihan yang membuatnya terasa kenyal dan padat.

Kuahnya juga berkaldu asli dan ada tambahan tetelan rangu, khas bakso Solo yang bening namun berkaldu, dan itu selalu dipertahankan sampai sekarang.

Selain menjaga resep, Bakso Sederhana Cibinong juga terus berinovasi dalam hal pengelolaan. Mereka menggunakan mesin pencetak bakso sendiri untuk menjaga ukuran tetap seragam dan higienis.

Produksi dilakukan mandiri di tempat khusus tanpa kerja sama dengan pihak luar, sehingga kualitas tetap terjaga dari hulu ke hilir.

Setiap harinya, pusat Bakso Sederhana Cibinong mampu mengolah minimal 50 kilogram daging sapi segar, sementara masing-masing cabang bisa menghabiskan sekitar 20 kilogram.

Proses produksi pun masih dijaga secara tradisional agar tidak kehilangan rasa alami daging.

KULINER BOGOR - Suasana Bakso Sederhana Cibinong yang ramai dikunjungi oleh pelanggan untuk menikmati kuliner ini. Tempat yang disediakan nyaman dan juga luas sangat cocok untuk kuliner bersama keluarga.
KULINER BOGOR - Suasana Bakso Sederhana Cibinong yang ramai dikunjungi oleh pelanggan untuk menikmati kuliner ini. Tempat yang disediakan nyaman dan juga luas sangat cocok untuk kuliner bersama keluarga. (Khori Aulia Ria Anggraeni/Universitas Pakuan Bogor)

Sejak lama, mereka juga memastikan kebersihan dan kelayakan produksi, terbukti dari sertifikasi halal, penggunaan peralatan steril, dan sejak tahun 90-an sudah memakai mesin cetak sendiri untuk mencetak bakso.

“Kita menjaga kualitas dan higienis. Kita punya dua ruang produksi, pertama untuk pembuatan adonan dan kedua untuk pencetakan bakso. Sejak tahun 90-an kita sudah menggunakan mesin cetak sendiri, jadi bisa dipastikan secara ukuran sama dan kualitasnya diawasi sesuai SOP. Semua bakso kita buat sendiri di tempat ini dan untuk produksi cabang-cabang pun kita fokuskan di satu tempat, yaitu pusat. Jadi kita punya ruang produksi khusus agar setara dan rasanya sama,” ungkap Lestari.

Menu yang ditawarkan Bakso Sederhana Cibinong sangat beragam dan terus berkembang mengikuti selera pelanggan, khususnya generasi muda.

Mulai dari bakso polos klasik, bakso urat, bakso telur, bakso isi daging, bakso mercon, hingga varian kekinian seperti bakso keju lumer dan bakso iga yang jadi favorit anak muda.

Ada juga mi ayam yang bisa dipadukan dengan berbagai topping. Meskipun variatif dan berkualitas, harga yang ditawarkan tetap terjangkau mulai dari Rp25.000 untuk seporsi bakso dan Rp16.000 untuk mi ayam.

Strategi bertahan di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat, menurut Lestari, adalah menjaga konsistensi rasa dan pelayanan.

Namun tak hanya itu, Bakso Sederhana Cibinong juga terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Kini mereka menyediakan layanan pembayaran digital, layanan pesan antar, dan aktif melakukan promosi di media sosial.

“Kunci bertahannya Bakso Sederhana Cibinong lebih dari 50 tahun adalah konsistensi rasa, pelayanan ramah, dan kejujuran. Kami menjaga kualitas bahan, terus berinovasi dalam menu dan layanan seperti pesan antar, pembayaran digital, dan aktif di media sosial. Hubungan dekat dengan pelanggan, yang datang lintas generasi, jadi kekuatan utama Bakso Sederhana Cibinong bukan sekadar tempat makan, tapi juga tempat penuh kenangan dan kehangatan,” tutur Lestari.

Baca juga: Kuliner Favoritnya Mahasiswa! Ayam Teknik Pakuan Kedai Si Teteh di Bogor, Porsi Jumbo Harga Merakyat

Untuk mempertahankan ciri khas dan loyalitas pelanggan dari dulu hingga sekarang, Bakso Sederhana Cibinong berpegang pada resep asli keluarga yang diwariskan secara turun-temurun.

Resep ini menjadi identitas rasa dari Bakso Sederhana Cibinong dan tidak pernah diubah, baik dari segi bumbu dasar maupun teknik pengolahannya. Menurut Ibu Lestari, meskipun zaman berubah, mereka percaya bahwa rasa yang jujur dan konsisten akan selalu memiliki tempat di hati pelanggan.

Jam operasional Bakso Sederhana Cibinong dimulai dari pukul 09.00 pagi hingga 21.00 malam setiap hari. Namun, khusus pada hari Jumat, Bakso Sederhana Cibinong menutup sementara operasionalnya saat waktu salat Jumat sebagai bentuk penghormatan terhadap ibadah.

Selain lokasi pusat, Bakso Sederhana Cibinong kini memiliki beberapa cabang yang tersebar di Cibinong, seperti di Pasar Cibinong, depan Ramayana Cibinong Jalan Raya Bogor, depan Stasiun Cibinong, dan Jalan Raya Cikaret No. 29.

Semua cabang buka dari pukul 09.00 hingga 21.00 WIB, dengan beberapa yang beroperasi hingga pukul 22.00 WIB sesuai permintaan.

Meski telah mencapai kesuksesan, Lestari tak berhenti bermimpi. Lestari berharap Bakso Sederhana Cibinong bisa terus berkembang menjadi brand kuliner kuat yang dicintai lintas generasi.

KULINER BOGOR - Dinding tembok dari Bakso Sederhana Cibinong ini juga dipasang menu yang disediakan, sehingga pembeli yang datang dapat melihat menu nya terlebih dahulu sebelum memesan sebelum staff datang menghampiri untuk menanyakan menu. Tempatnya sangat bersih, dan sejuk.
KULINER BOGOR - Dinding tembok dari Bakso Sederhana Cibinong ini juga dipasang menu yang disediakan, sehingga pembeli yang datang dapat melihat menu nya terlebih dahulu sebelum memesan sebelum staff datang menghampiri untuk menanyakan menu. Tempatnya sangat bersih, dan sejuk. (Khori Aulia Ria Anggraeni/Universitas Pakuan Bogor)

Ia ingin usaha ini tetap menjunjung nilai kejujuran, profesional, menjaga kualitas, punya cabang dengan standar yang sama, dan tetap mempertahankan kehangatan khas Bakso Sederhana Cibinong.

Ia juga ingin kuliner ini menjadi warisan keluarga yang membawa manfaat bagi pelanggan, karyawan, dan keluarga, serta menjadi usaha besar yang tetap membumi dan bermakna.

 “Kalau dulu kami mulai dari warung kecil di pinggir jalan, saya ingin orang mengenal Bakso Sederhana Cibinong sebagai usaha keluarga yang besar tapi tetap membumi sederhana tapi penuh makna,” tutur Lestari.

Cerita pelanggan turut memperkuat narasi kedekatan emosional antara Bakso Sederhana Cibinong dan masyarakat. Salah satunya adalah Rayna Paramita (33), warga asli Cibinong yang tinggal di sekitar Jalan Mayor Oking. Ia mengaku sudah menjadi pelanggan setia sejak duduk di bangku sekolah dasar.

“Sekarang saya sering ke sini bareng suami dan dua anak. Rasanya nggak pernah berubah dari dulu. Daging baksonya berasa banget, kenyalnya pas, kuahnya gurih dan kaldu banget. Dan yang paling penting, tempatnya bersih dan nyaman,” ujar Rayna.

Setiap anggota keluarganya memiliki menu favorit masing-masing. Rayna suka bakso urat dan bakso polos pakai tetelan, sementara anak-anaknya suka bakso keju yang meleleh di mulut.

Sang suami lebih memilih mi ayam bakso komplit. Baginya, makan di Bakso Sederhana Cibinong bukan sekadar mengisi perut, tapi mengisi ruang-ruang kenangan.

“Kalau ada keluarga dari luar kota datang, pasti saya ajak ke sini. Tempat ini tuh bukan cuma warung bakso, tapi bagian dari cerita hidup saya dan keluarga,” ucapnya tulus.

Jadi, jika Tribunners ingin berkunjung ke Kabupaten Bogor, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati semangkuk bakso hangat penuh rasa dan makna di Bakso Sederhana Cibinong

(Khori Aulia Ria Anggraeni/Universitas Pakuan Bogor)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved