Diplomat Muda Tewas

Ada Petunjuk Berharga di Balik Kematian Diplomat Arya Daru, Sengaja Disembunyikan Penyidik?

Namun yang disayangkan Purnawirawan Jenderal Bintang Tiga itu, polisi tidak menjelaskan secara rinci petunjuk berharga tersebut pada publik.

Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
Facebook Arya Daru Pangayunan, Wartakota
MISTERI KEMATIAN ARYA DARU - Keluarga hingga publik mendesak penyelidikan yang lebih komprehensif lantaran masih banyak tanda tanya di balik kematian Arya Daru yang belum terungkap. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus meninggalnya diplomat muda Kemenlu RI, Arya Daru Pangayunan, masih menjadi perhatian publik.

Padahal, Polda Metro Jaya telah menyatakan tidak menemukan indikasi tindak pidana, dengan hasil autopsi menyebutkan penyebab kematian terkait gangguan pertukaran oksigen.

Namun keluarga hingga publik mendesak penyelidikan yang lebih komprehensif lantaran masih banyak tanda tanya di balik kematian Arya Daru yang belum terungkap.

Salah satunya Mantan Duta Besar (Dubes) RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal yang tak yakin Arya Daru meninggal dunia karena bunuh diri.

Menurutnya, terlalu banyak kejanggalan yang membuat teori bunuh diri ini tidak logis.

Pertama handphone Arya Daru yang hilang mencurigakan, apalagi sampai sekarang tak kunjung ditemukan.

“Kalau ada orang mau bunuh diri, biasanya dia tidak akan melepas HP karena dia akan mengecek seluruh hal-hal yang ada di dalam HP itu," ucapnya.

Kemudian, rekaman CCTV yang tidak utuh di lokasi kejadian memperkuat dugaan adanya tindakan yang direncanakan. 

"Ini menimbulkan kesan bahwa ini suatu pembunuhan yang direncanakan secara rapi," ucapnya.

Alasan lain, Arya Daru akan ditugaskan ke Finlandia, dimana tugas tersebut menjadi momen yang dinantikan para diplomat.

Sehingga tak logis baginya untuk mengakhiri hidup, padahal tugas impian ada di depan mata.

"Jadi psikologi ini sangat tidak cocok dengan orang yang mengalami depresi hingga bunuh diri,” katanya.

Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011–2015, Bambang Widjojanto juga mempertanyakan kasus ini.

Ia juga menyoroti hilangnya handphone Arya Daru yang tak kunjung ditemukan.

Ia menduga, handphone Arya Daru kemungkinan menyimpan informasi penting yang dapat mengungkap peristiwa tragis ini.

Baca juga: Kematian Arya Daru Masih Janggal, Pensiunan Diplomat Akhirnya Turun Tangan, Singgung Pesan Terakhir

"Kalau orang bunuh diri biasanya meninggalkan wasiat atau menjelaskan alasannya. Yang paling penting, sampai hari ini kita belum menemukan handphone-nya," ungkap Bambang.

Ditambah sebelum meninggal, Arya Daru sempat menggunakan ponsel itu untuk berkomunikasi dengan keluarganya.

Fakta menarik lainnya, keluarga menemukan surat misterius dari Komnas HAM yang isinya kosong.

Tapi terdapat beberapa simbol tak lazim, yakni bintang, love, dan bunga dalam paket surat itu.

"Keluarganya mendapatkan surat katanya seolah-olah itu dari Komnas HAM tapi isinya kosong," ungkap Bambang.

Menurutnya, surat kosong ini tidak boleh dianggap sepele, sebab bisa saja mengungkap kejanggalan motif kematian Arya Daru.

"Ini bisa menimbulkan banyak interpretasi. Kalau dikaitkan dengan dugaan adanya pembunuh profesional, hal ini jadi menarik," ujarnya.

Mantan Kabareskrim, Susno Duadji mengungkap petunjuk penting dari penjaga kos, Siswanto yang dianggap bisa membuka misteri kematian Arya Daru.

Siswanto pernah menyatakan kebiasaan tidak biasa yang dilakukan oleh Arya Daru sebelum kematiannya.

Sang diplomat itu disebut membuang sampah tengah malam di tempat berbeda, yang biasanya tak pernah dilakukan.

Bagi Susno Duadji, jika seseorang masih rutin melakukan suatu hal yang biasa, tidak banyak bagi penyidik mendapat petunjuk.

Baca juga: Gelagat Aneh Petugas Keamanan Gedung Rooftop Diplomat Arya Daru, Pakar Bongkar Kelalaian Kemenlu

Namun, jika melakukan hal di luar kebiasaan, bisa menjadi petunjuk berharga.

"Itu suatu petunjuk yang sangat berharga bagi penyelidik," ucapnya.

Namun yang disayangkan Purnawirawan Jenderal Bintang Tiga itu, polisi tidak menjelaskan secara rinci apa barang di dalam tumpukan sampah tersebut.

Polisi hanya menyatakan barang tersebut bersifat privat sehingga tak bisa dikemukakan apa kegunaannya ke ranah publik.

"Polri tidak menjelaskan secara rinci apa barang itu, digunakan untuk apa, dan apakah ada kaitannya," ujarnya.

"Mengapa tidak dijelaskan? Polri mengatakan bahwa hal-hal yang bersifat privat, tidak dikemukakan di ranah publik, itu saja alasannya," ucap Susno Duadji.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved