TPA Galuga Longsor

Luas Lahan Milik Pemkot Bogor di TPA Galuga, Sisa 25 Hektare di Wilayah Pemkab Bogor

Luasan lahan milik Pemerintah Kota Bogor di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Galuga, Kabupaten Bogor, ternyata cukup luas.

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com
Lokasi seorang operator alat berat tewas tertimbun longsoran sampah di TPA Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Senin (11/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Luasan lahan milik Pemerintah Kota Bogor di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Galuga, Kabupaten Bogor, ternyata cukup luas.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) TPA Galuga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Albert Nanlohy, luas lahan milik Pemkot Bogor yakni 38,7 hektare.

Sampai kini luas lahan yang terpakai baru 12 haktare.

“Untuk hamparan sampah 4 hektare. Lalu ada jalan operasional, bangunan kantor, jembatan timpang, komposting, IPAL, dan kolam Lindi itu sekitar 8 Haktare. Jadi total luas yang terpakai 12 Haktare. sisanya 25 Haktare adalah penghijauan atau perpohonan,” kata Albert kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (12/8/2025).

Ia menjelaskan Pemkot Bogor mengelola menggunakan sistem control landfill.

Sistem ini membagi hamparan sampah menjadi dua zona.

“Dibagi menjadi zona aktif dan zona pasif.  Zona pasif diratakan, melakukan tarasering dan menutup dengan tanah dan kemudian penutupan dengan jaring,” ujarnya.

Meski baru ada kejadian longsor sampah hingga menewaskan satu orang, saat ini Pemkot Bogor tetap membuang sampah ke TPA Galuga.

“Setiap hari sampah yang masuk ke TPA itu 514 ton,” tandasnya.

Sementara itu, diketahui, telah terjadi kejadian tewasnya operator alat berat Agus Haris Mulyana (49) yang juga diketahui PNS Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada kemarin, Senin (11/8/2025).

Wali Kota Bogor Dedie Rachim ungkap kondisi TPAS Galuga pasca satu orang operator alat berat tewas pada Senin (11/8/2025).

Kata Dedie Rachim, telah terjadi bukaan tanah di lokasi alat berat yang dikemudikan oleh Agus.

Alhasil, alat berat itu pun terperosok ke dalamnya.

“Sepintas kami mendapat gambaran bahwa ada tanah yang terbuka. Sehingga, alat berat itu masuk ke dalam tanah,” kata Dedie Rachim kepada TribunnewsBogor.com di rumah duka.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved