TPA Galuga Longsor
Cara Pemkot Bogor Olah Sampah di TPA Galuga, Tidak Pakai Teknologi Pengolahan Canggih
Menurut Kepala UPTD TPA Galuga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Albert Nanlohy Pemkot Bogor hanya melakukan sistem control landfill saja.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota Bogor membuang sampah ke tempat pemrosesan akhir (TPA) Galuga, Kabupaten Bogor sebanyak 514 ton setiap harinya.
Dari 514 ton itu, Pemkot Bogor ternyata belum memiliki teknologi sama sekali untuk mengelola sampah.
Menurut Kepala UPTD TPA Galuga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Albert Nanlohy Pemkot Bogor hanya melakukan sistem control landfill saja.
Control landfill adalah metode pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang lebih teratur dan terkendali dibandingkan pembuangan terbuka (open dumping), tetapi belum secanggih sanitary landfill.
Prinsipnya, sampah tetap ditumpuk di lahan tertentu, lalu setiap periode tertentu (misalnya harian atau mingguan) ditutup dengan lapisan tanah atau material penutup lainnya. Tujuannya untuk mengurangi bau, mencegah penyebaran sampah oleh angin atau hewan, dan menekan perkembangan vektor penyakit seperti lalat dan tikus.
“Betul baru menggunakan itu saja (control landfield). Belum ada teknologi,” kata Kepala UPTD TPA Galuga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Albert Nanlohy kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (13/8/2025).
Albert melanjutkan, dengan hal itu, terdapat dua zona pembuangan sampah di TPA Galuga.
Dua zona itu yakni zona aktif dan pasif.
“Zona pasif diratakan, melakukan tarasering dan menutup dengan tanah dan kemudian penutupan dengan jaring,” ujarnya.
Sampah-sampah ini berasal dari Kota Bogor yang diangkut oleh armada DLH.
Armada DLH ini kemudian membuangnya ke TPAS Galuga.
“Disana kita hanya menerima sampahnya saja. Kita timbang dan kita buang di zona yang aktif,” ujarnya.
Saat ini, sudah 4 haktare luas TPAS Galuga digunakan oleh Pemkot Bogor.
“Total luas yang terpakai itu 12 Haktare. Sisanya 25 haktare adalah penghijauan atau perpohonan,” tandasnya.
| PNS DLH Kota Bogor Tewas di TPA Galuga, DPRD Minta Pemkot Perbaiki Sistem Pengelolaan Sampah |
|
|---|
| TPA Galuga Makan Korban, DPRD Kota Bogor Sentil Pengelolaan Sampah Pemerintah : Kurang Baik |
|
|---|
| DLH Klaim Jumlah Sampah Kota Bogor yang Dibuang ke TPA Galuga Berkurang, 560 Ton Jadi 514 Ton |
|
|---|
| Longsor Sampah Kota Bogor di TPA Galuga Rugikan Warga Kabupaten Bogor, Sampai Gagal Panen |
|
|---|
| Curhat Warga Soal Imbas Longsor Sampah di TPA Galuga, Mendadak Alami Gagal Panen di Perkebunan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.