Perubahan Sikap Almira Sejak Dekat denganHanafi, Kini Terjebak Kasus Pembunuhan Tiwi Pegawai BPS

Perubahan Sikap Almira Sejak Dekat denganHanafi, Kini Terjebak Kasus Pembunuhan Tiwi Pegawai BPS

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Instagram Komikfaris
KASUS PEMBUNUHAN PEGAWAI BPS - Foto Aditya Hanafi di penjara (KIRI). Foto pernikahan Hanafi dan Almira (KANAN). Perubahan Sikap Almira Usai Pacaran dengan Hanafi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Aditya Hanafi rupanya dikenal memiliki rekam jejak kelam terkait dengan utang dan judi online (judol). Hanafi bahkan diduga telah mempengaruhi pegawai Badan Pusat Statistik, Almira.

Hanafi sampai nekat membunuh rekan sesama pegawai BPS, Karya Listiyanti Pertiwi atau akrab disapa Tiwi.

Tiwi merupakan rekan satu rumah Almira, pegawai BPS yang baru saja dinikahi Hanafi pada 27 Juli 202.

Tiwi, Hanafi dan Almira merupakan pegawai BPS yang bertugas di Kabupaten Halmahera Timur.

Almira dan Tiwi tinggal di satu rumah dinas yang sama namun berbeda kamar.

Kepala Polres Halmahera Timur Ajun Komisaris Besar Bobby Kusuma Ardiansyah menjelaskan niat jahat membunuh Tiwi muncul setelah Hanafi terlilit utang.

Ia baru saja mendapat pinjaman uang dari bank sebesar Rp 130 juta, tapi uang tersebut dihabiskan untuk bermain judol.

"Padahal dia mau nikah," katanya.

Sampai kemudian ia menguras harta setelah menghabisi nyawa Tiwi di dalam rumah dinas pada 19 Juli 2025.

Hanafi mengambil uang Rp 38 juta dari aplikasi perbankan milik Tiwi. Lalu dia juga mengajukan pinjaman online sebesar Rp 50 juta menggunakan identitas Tiwi.

"Total uang milik korban yang diambil Rp 89 juta," kata Kapolsek Maba Selata Ipda Habiem Ramadya.

Akun Thread umbie bakar mengungkap bahwa Hanafi memang sosok rumit sedari dulu.

Bahkan menurutnya Hanafi juga nyaris dipecat dari BPS karena kasus judol.

"Pelaku emang rajanya manipulatif, bukan 1, 2 orang ditipu sangat banyak, dia sebelum kehaltim seharusnya dipecat, dia itu uda disidang dulu di kantor prov, karena kasus judol .dan si almi itu uda tau, yg ga disangka si almi itu sampe dibuat sebucin parah, bukan almi saja dia pemain perasaan perempuan, nakal si pelaku terselubung, saya malah kasian sama istri pelaku," katanya di Thread.

Malahan menurutnya Hanafi juga pandai berkilah sampai lolos dari pemecatan.

"Orang tua hanafi itu baik2 saya ga ngejudge teori liar kaya netizen2 karena saya tau , cuma anaknya aja yg anomali sejak di kampus STIS sampe dia penempatan di kepulauan sula, sebenarnya dia itu waktu di sula harusnya dipecat tpi ntah kenapa dia manipulatif ya ga jd dipecat, dia pinter ngomong jago memainkan perasaan orng jgo mempengaruhi orng. Ya buktinya dia itu uda disaat membunuh mba tiwi bikin skenario sampe 2 minggu dia buat seolah mba tiwi masih idup , buat cuti, balas chat & blik tte," katanya.

Aditya Hanafi, S.Tr.Stat (Sarjana Terapan Statistika) menjabat sebagai Statistisi Ahli Pertama di BPS Halmahera Timur. Jabatan ini biasanya berstatus fungsional dengan gaji pokok sekitar Rp 6–10 juta per bulan.

Baca juga: Akun Media Sosial Almira Teman Tiwi yang Nikah dengan Hanafi, Terlibat Kasus Pembunuhan Pegawai BPS?

Ia tercatat sebagai pegawai berprestasi yang pernah dianugerahi penghargaan Employee of the Month di Januari 2025.

Akun umbie bakar ini juga mengatakan bahwa Hanafi sudah memperdaya Almira, kekasihnya.

"Dia buat almi (Almira) bucin berubah 360° dia tipu2 kawannya waktu di STIS utangnya dimana2 sampe temennya dimedan ada dia utangi, di satker lama dia ada diutangi, kepala saja di tipu2nya, baru sama polisi nipu lg rekayasa adegan palsu waktu pembunuhan katanya cuma oral, yakin jirrr, saya aja liat mayat almh cuma pake daster ga pake bh , sama celana dalam dibilang oral aja?" katanya.

Menurutnya sikap Almira berubah drastis setelah menjalin hubungan dengan Hanafi.

Baca juga: Akting Hanafi Usai Bunuh Tiwi Pegawai BPS Halmahera, Ikut Antar Jenazah Korban ke Rumah Sakit

"Bukan atasan diam, almi itu uda berubah 360° sejak pacaran sama hanafi almi itu polos, dia itu ketua tim produksi ( klo dulu sekelas kepala seksi) nah semua pekerjaannya dia yg ambil alih, temen seangkatanku anggotanya dibuat gatau apa2, jd masalah anggaran , uang kegiatan dll dia yg handle , kepala selalu tanya emang dan sebenarnya sbelum kasus pembunuhan ini terungkap rencana kepala kantor mau buka sidang dia uangnya tpi terlanjur ada masalah ini , dia sama hanafi satu tipe suka ngulur2 waktu," katanya.

Hal ini serupa dengan tindakan Hanafi setelah membunuh Tiwi di rumah dinas BPS di Halmahera Timur.

Ia membuat skenario seolah Tiwi masih hidup.

Untuk mengelabui rekan kerja korban, Hanafi mengajukan cuti atas nama korban secara online melalui ponsel korban untuk periode 21–25 Juli 2025. 

Ia juga membalas pesan WhatsApp yang masuk. Tak berhenti di situ, akun X (Twitter) korban sempat digunakan pelaku untuk me-retweet konten soal depresi dan mengubah bio dengan kalimat aneh. 

Pelaku kemudian membuang barang bukti berupa dua ponsel dan charger korban di lokasi berbeda, termasuk ke laut dan dekat Masjid Al-Munawar, Ternate.

Hanafi menikah dengan AFM pada 27 Juli 2025, hanya enam hari setelah membunuh korban. 

Ironisnya, AFM adalah teman dekat korban dan tinggal di rumah dinas yang sama. 

Pada 31 Juli 2025, rekan kerja yang curiga karena korban tak masuk kantor mendatangi rumah dinas. 

Mereka menemukan jasad korban dalam kondisi sudah membusuk. Polisi memperkirakan korban sudah meninggal lebih dari dua minggu sebelum ditemukan. 

Hanafi sempat ikut mengantar jenazah korban sebelum akhirnya diamankan tim gabungan Polda Maluku Utara dan Polsek Maba Selatan.

 Ia menyerahkan diri setelah empat hari menghilang.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved