Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Firasat Suami Curiga Dea Permata Dibunuh Pembantu, Bongkar 5 Akting Janggal Pelaku: Dia Tantrum

Suami Dea Permata Karisma, Fery Riyana menceritakan 5 kejanggalan yang ia lihat dari sosok pelaku, Ade Mulyana pembunuh istrinya.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Tribun Jabar
PEMBUNUHAN WANITA DI PURWAKARTA: Suami Dea Permata Karisma, Fery Riyana (kiri) menceritakan 5 kejanggalan yang ia lihat dari sosok pelaku, Ade Mulyana (kanan) pembunuh istrinya, Kamis (14/8/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Suami Dea Permata Karisma (27), Fery Riyana (38) ternyata sudah curiga bahwa istrinya tewas karena dibunuh sang pembantu, Ade Mulyana.

Firasat Fery itu pun jadi kenyataan setelah penyidik Polres Purwakarta menangkap Ade Mulyana sebagai pelaku pembunuhan Dea.

Kepada awak media, Fery menceritakan lima kejanggalan yang ia lihat sehingga bisa menyimpulkan bahwa Dea meninggal dunia karena dihabisi Ade.

Diwartakan sebelumnya, Dea Permata Karisma ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Selasa (12/8/2025) siang.

Sosok yang pertama kali menemukan jasad Dea adalah pembantunya sendiri, Ade.

Namun sebelum menemukan Dea tewas bersimbah darah, ternyata Ade sempat mendatangi kantor majikannya, Fery.

Di sana Ade mulai melancarkan aksinya pura-pura tidak tahu bahwa Dea telah tewas.

Diungkap Fery, pada hari Selasa kemarin itu ia tak menangkap hal aneh dari istrinya.

Sejak pagi hingga siang pun Fery lancar berkomunikasi dengan Dea via chat.

"Aku tuh enggak tau dia itu pada saat hari itu pakai baju apa. Tapi berangkat hari Selasa jam 07.30 ke klinik dulu karena ada operasi katarak, itu masih komunikasi sama istri lancar-lancar aja. Jam 10, jam 10 istri ngasih tahu mau beli makan siang itu sama pelaku, fine-fine aja," ungkap Fery Riyana dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Tribun Jabar, Kamis (14/8/2025).

Baca juga: Sosok Pembunuh Dea Permata Karisma, Tak Sengaja Tinggalkan Petunjuk Penting di TKP, Terkuak Motifnya

Di saat siang, Fery sempat heran karena istrinya tidak membalas chat-nya lagi.

Saat sudah tahu kejadian sebenarnya, Fery menduga momen siang hari itu adalah waktu saat Dea dibunuh oleh pembantunya.

"Aku tanya hujan enggak, hujan gede. Aku tanya udah makan belum, (Dea bilang) 'belum masih kerja'. Itu saya chat terakhir. Dan hujan gede di bawah. Dan kayaknya itu sedang dieksekusi, enggak ada kabar lagi. Saya juga percaya, istri melakukan kegiatan sehari-hari," kata Fery Riyana.

Didatangi Ade tiba-tiba di kantor, Fery bingung.

Karena saat itu Ade gemeteran dan bercerita aneh soal istrinya dikepung di rumah.

Namun kala itu Fery belum curiga dengan Ade.

"Jam 13.30 Wib kurang pelaku datang ke kantor (bilang) 'mas pulang mas, Mba Ade dikepung banyak orang, ayo mas cepat-cepat'. Asumsi banyak berapa sih, lebih dari satu kan. Sambil (pelaku kok) gemetaran, aktingnya, enggak curiga sama sekali. Telepon istri enggak diangkat, udah WA grup RW 'tolong rumah saya dikepung'. Dua asumsi, bisa dikepung warga atau monyet, ah mungkin bercanda," imbuh Fery.

PEMBUNUHAN WANITA DI PURWAKARTA: Suasana saat orangtua Dea Permata Karisma di TKP pembunuhan, Selasa (12/8/2025). Sosok terduga pembunuh Dea Permata Karisma, wanita di Purwakarta tengah jadi sorotan. Disinyalir pelaku meninggalkan jejak di TKP.
PEMBUNUHAN WANITA DI PURWAKARTA: Suasana saat orangtua Dea Permata Karisma di TKP pembunuhan, Selasa (12/8/2025). Sosok terduga pembunuh Dea Permata Karisma, wanita di Purwakarta tengah jadi sorotan. Disinyalir pelaku meninggalkan jejak di TKP. (kolase Tribun Priangan)

Hingga akhirnya saat perjalanan menuju ke rumah, kecurigaan Fery kepada Ade muncul.

Fery pun mengurai satu persatu kejanggalan yang ia tangkap dari gelagat Ade.

Pertama, Fery heran kenapa Ade bisa hafal pelat nomor orang yang katanya menguntit Dea.

Kejanggalan kedua, Fery semakin curiga saat Ade bercerita bahwa ia tadi keluar rumah karena disuruh oleh Dea untuk beli susu.

Padahal diketahui Fery, istrinya itu tidak suka susu, tapi suka kopi.

"Di perjalanan (Fery tanya) 'gimana kronologinya?'. (kata Ade) 'ada mobil putih pelat nomornya B1070 tiga orang turun ke bawah'. Sampai ingat gini pelat nomornya. (Kata Fery) 'lu ngapain ke luar kok ninggalin mba Dea'. (Kata pelaku) 'disuruh mba Dea mas beli susu'. Agak janggal, kan enggak nyusu, kalau kopi iya, karena istri mah doyan banget kopi," pungkas Fery.

Baca juga: Geger Tewasnya Dea di Purwakarta, Sempat Dapat Teror via WA dan Ngadu ke Polisi, Tapi Terlambat

Dari dua hal aneh itulah Fery menyadari ada yang tidak beres dengan Ade.

Fery pun berusaha untuk tetap tenang agar Ade tidak kabur dan terus memantaunya.

"Kalau benar pelaku, jangan sampai kabur nih. Saya makin percaya aja. Percaya dua, percaya dia (Ade) tersangka, dan percaya banget dia benar. Dari susu, kok beli susu?" akui Fery.

Saat tiba di rumah, kecurigaan Fery kepada Ade semakin besar lantaran pembantunya itu bersikap tak wajar.

Yakni ia pura-pura tidak bisa buka pintu rumah.

"Cepat mas buka pintu," kata Ade 

"Lah lo buka lah, kuncinya mana kunci rumah? lu ke luar pakai apa?" tanya Fery.

"Enggak tahu mas," imbuh Ade.

PEMBUNUHAN WANITA DI PURWAKARTA: Suami Dea Permata Karisma, Fery Riyana (kiri) menceritakan 5 kejanggalan yang ia lihat dari sosok pelaku, Ade Mulyana (kanan) pembunuh istrinya.
PEMBUNUHAN WANITA DI PURWAKARTA: Suami Dea Permata Karisma, Fery Riyana (kiri) menceritakan 5 kejanggalan yang ia lihat dari sosok pelaku, Ade Mulyana (kanan) pembunuh istrinya. (kolase Tribun Jabar)

Di momen itu, Fery mengetes Ade yakni dengan bertanya bagaimana cara membuka pintu rumahnya. Ade menjawab bisa pakai kunci cadangan.

Hal tersebut jadi kejanggalan ketiga yang ditangkap Fery.

Berikutnya, saat menemukan istrinya terbujur kaku di lantai dengan kondisi bersimbah darah, Fery heran melihat sikap Ade.

"Nih kayaknya udah meninggal, feeling. Karena istri, kalau ada orang ke rumah, bukan buka pintu tapi buka hordeng. Kayaknya enggak ada orang. Ini kok enggak ada aktivitas. Dibuka pintu, melihat istri udah meninggal," ungkap Fery.

Sementara ia syok mengetahui istrinya tewas, Fery bingung kenapa tingkah Ade seperti panik.

Hal itulah jadi kejanggalan keempat yang ditangkap Fery dari perilaku Ade.

"Mba Dea meninggal dia (pelaku) guling-guling. Emang dia melihat? kan enggak, tantrum lah. Yang penting dia enggak ke mana-mana. (Saya) telepon mertua. Lihat pintu tertutup, jendela masih utuh, CCTV dicabut, oh orang dalam. Empat (kejanggalan)," imbuh Fery.

Terakhir, kejanggalan yang dilihat Fery dari Ade adalah soal tapak kaki yang tertinggal di TKP.

Fery melihat tapak kaki tersebut berukuran besar, sedangkan tapak kaki istrinya kecil.

Fery lantas mencocokannya dengan tapak kaki Ade dan ternyata pas.

"Kelima, kalau maling mau melakukan kejahatan yakin enggak sih dari rumah nyeker, ini ada tapak kaki. Tapak kaki istri itu kecil, ini gede, yang gede dia (Ade) doang. Gue percaya si pelaku (Ade), dia (Ade) tantrum mukul kepala 'maafin mas enggak bisa jaga mba Dea'. Itu akting dia," kata Fery.

Dari sederet kecurigaan itu, Ade Mulyana pun ditangkap oleh Polres Purwakarta dan akhirnya diketahui bahwa dialah yang membunuh Dea.

Baca juga: Respons Polisi Soal Kabar Dea Purwakarta Laporannya Diabaikan Sebelum Tewas Karena Dibunuh

Sempat dapat teror

Dea Permata Karisma merupakan wanita asal Purwakarta yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

Sebelum menikah, Dea pernah bekerja sebagai HRD di salah satu perusahaan swasta di Purwakarta.

Tewas mengenaskan di tangan pembantunya, Dea sempat bercerita ke sang ibu, Yuli Ismawati soal teror yang ia terima selama tiga bulan ke belakang.

"(Dea cerita soal) teror, teror di chat gitu. Anak saya bercerita sih ke orangtuan. Sampai (peneror) sempat mengintai. Posisinya ngintai di belakang situ sama di sini. Ada dua atau tiga orang (pengintai) pakai masker," kata Yuli dilansir TribunnewsBogor.com dari video Tribun Priangan, Rabu (13/8/2025).

Sering diteror sampai dapat ancaman pembunuhan, Dea akhirnya memasang CCTV di rumahnya.

Kepada sang ibu, Dea mengaku sempat lapor ke polisi namun tak dapat respon memuaskan.

Hingga akhirnya Dea bercerita ke Yuli soal terduga sosok penerornya.

Kata Dea, sosok peneror tersebut sering menyuruhnya untuk menjauhi temannya.

Dea bercerita bahwa ia pernah membantu seseorang masuk kerja saat Dea masih jadi HRD.

Ternyata kebaikan Dea itu membuat peneror misterius tersebut marah.

Peneror itu lalu meminta Dea untuk menjauhi orang yang dulu dibantunya.

Padahal kata Yuli, Dea dengan orang yang ditolongnya itu tidak terlalu dekat.

"Tiba-tiba dia (Dea) dapat ancaman. Dulu kan dia (Dea) pernah menolong orang untuk bekerja di pariwisata. Enggak tahu masalahnya apa, anak saya disuruh menjauhi itu orang, padahal sebatas teman karena dia (Dea) cuma menolong," imbuh Yuli.

Belakangan disinyalir bahwa peneror Dea tersebut adalah pembantunya sendiri, Ade Mulyana.

Kini Mulyana telah ditahan dan masih diperiksa intensif oleh kepolisian dengan status tersangka.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved