Kecurigaan Istri Hanafi Soal Kematian Pegawai BPS Tiwi, Desak Suami Ngaku, Pelaku Malah Pamer Uang
Istri Aditya Hanafi, pelaku pembunuhan pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur rupanya sempat mencurigai suaminya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Istri Aditya Hanafi, pelaku pembunuhan pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur rupanya sempat mencurigai suaminya.
Wanita bernama Almira Fajriyati Marsaoly itu curiga saat mendapat kabar teman satu rumah dinasnya, Karya Listyanti Pertiwi tewas.
Almira curiga karena menurut rekan-rekan kerjanya, Tiwi meninggal dunia sudah sepuluh hari saat ditemukan pada 31 Juli 2025.
Sebab pada saat itu, suaminya yakni pelaku Hanafi sedang berada di Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.
Di mana jasad Tiwi ditemukan di rumah dinas yang berada di kecamatan tersebut.
Hanafi berada di sana karena hendak mengambil dokumen di rumah dinasnya.
Sementara rumah dinas Hanafi dan korban berada di lingkungan yang sama.
Padahal saat itu Hanafi dan Almira sudah berangkat ke Kota Ternate, Maluku Utara untuk mengurus pernikahan yang akan dilangsungkan pada 27 Juli 2025.
"Dari tanggal 8-15 saksi masih ketemu dengan pelaku Hanafi, kemudian merencanakan untuk keesokan harinya mempersiapkan pernikahan. Tapi pada tanggal 16 pelaku tidak bertemu saksi, di WA, ditelepon tidak pernah datang," kata Kuasa Hukum Almira, Rusdi, dikutip dari Facebook Tribunternate, Kamis (14/8/2025).
Bukannya datang untuk mengurus pernikahan, Hanafi malah mengirim foto dirinya dalam kondisi luka dan berada di atas tempat tidur rumah sakit.
"Saat mengecek foto dengan cara dizoom, ternyata menemukan struktur Puskesmas Mabapura. Dari situ saksi baru mengetahui pelaku ada di Mabapura," jelasnya.
Almira pun sempat bertanya kepada Hanafi kenapa ia ada di Mabapura dan tidak memberi tahu dirinya.
"Pelaku kemudian mengaku ingin ke rumah dinas pelaku yang ada di Maba untuk mengambil dokumen milik pelaku. Saksi bilang itu kan tidak terlalu penting, ini mau pernikahan kenapa harus berangkat. Tapi pelaku ini tetap ngotot dia harus ke Maba," tutur Rusdi lagi.
Sejak tanggal 16-19 Juli 2025, komunikasi terjalin terus antara Almira dan Hanafi.
"Saksi selalu minta pelaku pulang ke Ternate, tapi pelaku tidak kembali," kata dia lagi.
Kemudia pada tanggal 17-18 Juli 2025 Almira mengaku tidak tahu pelaku ada di mana.
Barulah pada tanggal 19 Juli 2025, Almira mengetahui pelaku ada di Maba karena ada foto yang dikirim.
"Saksi selalu meminta pelaku pulang. Tidak usah bawa motor karena kecelakaan. Tanggal 20 dia baru pulang ke Ternate karena orangtuanya datang dari Jakarta. Saksi dan pelaku jemput. lalu seperti biasa mempersiapkan pernikahan lagi hingga tanggal 27," jelasnya.
Kemudian pada tanggal 31 Juli 2025, Almira mendapat kabar kalau mayat Tiwi ditemukan di rumah dinas mereka.
Baca juga: Keterlibatan Almira Lancarkan Aksi Hanafi Bunuh dan Rampok Tiwi, Sudah Disiapkan Sejak Jauh Hari
"Pada saat itu saksi syok karena korban dan saksi ini tinggal sama-sama satu rumah," katanya.
Pada tanggal 1 Agustus, Almira ikut menjemput jasad Tiwi dan mengantar ke rumah sakit untuk dibawa ke bandara dan dikirim ke Magelang, Jawa Tengah.
"Bahkan pelaku pun ikut menjemputnya," kata Rusdi.
Ternyata saat di rumah sakit, baru diketahui korban meninggal sudah lebih dari sepuluh hari.
Saat itulah Almira mulai mencurigai suaminya.
"Kemudian saksi terpikir, bahwa sepuluh hari lalu itu pelaku berada di Maba. Sejak hari itu saksi mulai tanggal 1 sering bertanya, bahkan lapor ke ibu bapaknya. Sama-sama menanyakan kepada pelaku mengenai kematian Tiwi," tuturnya.
Almira pun selalu mencecar Hanafi soal kematian Tiwi.
Namun Nahafi justru malah pamer saldo rekeningnya pada Almira.
"'Apakah kamu tahu, karena pada saat itu kamu ada di sana'. Dia menyatakan tidak tahu kematian itu, tiba-tiba dia mengeluarkan m banking. Katanya buat 'apa saya bohong, orang saya ada uang kok'," ungkap Rusdi lagi.
Hanafi memperlihatkan saldo tabungannya yang mencapai Rp 50 juta.
"Dia tunjukkan dia ada uang sekitar Rp 50 juta, sisa kredit pada tanggal 4 Juli 2025," katanya lagi.
Meski tak mau mengaku saat didesak istri dan mertuanya, Hanafi malah menyerahkan diri diantar oleh mantan atasannya di BPS.
Almira pun mengetahui hal itu dari orang lain, bukan dari suaminya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Karya Listyanti Pertiwi
Aditya Hanafi
Almira Fajriyanti Marsaoly
pegawai BPS
Halmahera Timur
Rusdi
Ternate
Maluku Utara
Ternyata Pegawai BPS Tiwi Dikira Keluarga Tewas Karena Kelelahan, Terpukul Usai Tahu Sosok Hanafi |
![]() |
---|
Hanafi Ternyata Sempat Dihubungi Istri Sebelum Eksekusi Tiwi, Balas Chat dengan Kirim Foto Luka |
![]() |
---|
Kalah Judol Rp 130 juta dalam Semalam, Hanafi Pamer Saldo Rekening ke Almira, Bantah Rampok Tiwi |
![]() |
---|
Isi Percakapan Hanafi dengan Almira Sebelum Bunuh Tiwi, Kirim Foto USG Saat Siapkan Pernikahan |
![]() |
---|
Alasan Hanafi ke Almira Saat 2 Hari Intai Tiwi Pegawai BPS, Kirim Foto Kecelakaan Jelang Pernikahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.