ALIBI Pembantu Bunuh Dea Permata Gara-gara Tak Dikasih Gaji, Suami Korban Bongkar Fakta Sebenarnya

Ade Mulyana mengurai pengakuan janggal soal alasannya membunuh sang majikan, Dea Permata Karisma. Alibi pelaku beda dari cerita suami korban.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Tribun Jabar dan Tribun Priangan
PEMBUNUHAN WANITA DI PURWAKARTA: Seorang pembantu bernama Ade Mulyana (kiri) mengurai pengakuan janggal soal alasannya membunuh sang majikan, Dea Permata Karisma (kanan). Alibi pelaku beda dari cerita suami korban. 

Sementara tersangka mengaku tega membunuh Dea karena tak diberi gaji, suaminya Dea, Fery Riyana mengurai fakta sebenarnya.

Fery menceritakan soal awal mula Ade Mulyana bisa jadi pembantu dan bekerja di rumahnya.

Kata Fery, dari awal perjanjian memang ia dan Dea serta pihak Ade sepakat untuk tidak memberikan gaji rutin kepada Ade.

Hal itu karena orangtua Ade sendiri lah yang meminta agar yang penting Ade bisa ada kegiatan membantu keluarga Dea dan Fery.

Selama satu tahun mempekerjakan Ade, Fery mengaku ia dan sang istri tidak pernah memaksa Ade untuk bekerja keras.

Yang terpenting Fery selalu menyediakan makanan, rokok, dan kopi untuk Ade sebagai pengganti upah uang.

"History Mulyana datang ke rumah, ibunya tersebut bekas pembantu di mertua, belasan tahun. Orangtuanya Mulyana menitipkan supaya Ade (pelaku) bantu-bantu di rumah. Cuma bantu-bantu, tidak dipekerjakan seperti karyawan, misal bangun jam segini, jadi ngebebasin," ungkap Fery Riyana dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Tribun Jabar.

Baca juga: Orang Terakhir yang Ditemui Dea Permata Sebelum Tewas Dibunuh Pembantu, Buru-buru Minta Pulang

Terkait kesepakatan tidak memberikan gaji rutin kepada Ade, Fery menyebut Ade sendiri pun sudah setuju sejak awal.

Lebih lanjut diungkap Fery, sebernanya ia sudah menyiapkan usaha sampingan untuk Ade Mulyana.

Ya, meski tak digaji, ternyata Ade sedang dipersiapkan untuk mengurus salah satu bisnis Fery nantinya.

Namun sayang rencana Fery itu kandas lantaran Fery tega membunuh istrinya, Dea.

"Kalau untuk upah udah ada komitmen, hanya sebatas makan, minum, kopi di rumah. Nanti Ade itu akan kami bikin usaha sampingan. Nanti pengembangan dari upahnya itu dari situ. Itu belum berjalan, berjalan di tanggal 1 September bulan depan. Itu pun diketahui Ade. Kalau beliau tidak menginginkan dengan komitmennya, silahkan pulang ke rumah dulu. Tidak ada penolakan sama sekali ketika dikasih komitmen fee gitu," ujar Fery.

Padahal selama ini yang selalu baik memberikan uang kepada Ade adalah Dea.

Kendati tidak dikasih gaji bulanan, Ade sering diberi uang oleh Dea jika hendak pulang kampung.

"Ketika Ade pulang mau ke orangtuanya, kita selalu kasih uang biasanya dari istri kalau enggak Rp200 ribu, semampunya istri lah. Kadang kalau kita ada rezeki lebih tanpa diminta pun kita selalu kasih," akui Fery.

Sosok Dea Permata Karisma

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved