Bocoran Sosok Eksekutor Pembunuh Kepala Cabang Bank BUMN, Penculik Minta Perlindungan Panglima TNI

Bocoran Sosok Eksekutor Pembunuh Kepala Cabang Bank BUMN, Penculik Kini Minta Perlindungan Panglima TNI

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Instagram Ilham/Polres Maggarai
EKSEKUTOR PEMBUNUHAN KACAB BANK - Mohamad Ilham Pradipta (KIRI). Eras penculik Ilham (KANAN). Bocoran Sosok Eksekutor Pembunuh Kepala Cabang Bank BUMN, Penculik Kini Minta Perlindungan Panglima TNI 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bocor sosok eksekutor pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta. Kini para penculil sampai minta bantuan Panglima TNI

Sosok eksekutor pembunuhan disinyalir bukan orang sembarangan.

Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky pihaknya masih memburu eksekutor pembunuhan Ilham.

“Eksekutornya lagi dikejar, lagi lari,” kata Dicky.

Polisi sudah menangkap delapan orang pelaku atas kasus kematian Kacab Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta.

T, RS, dan RAH, ditangkap di sebuah rumah berkelir merah jambu di Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025). 

Di hari yang sama, pria berinisial EW alias Eras ditangkap di Bandar Udara Komodo Nusa Tenggara Timur.

Empat orang tersebut merupakan penculik Ilham di area parkir swalayan kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Tiga pelaku berinisial DH, YJ, dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) pukul 20.15 WIB. 

Sementara pelaku berinisial C diringkus di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025) pukul 15.30 WIB.

Sedangkan empat orang ini merupakan aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Ilham.

“Benar (4 orang aktor intelektual),” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim.

Pengacara penculik Eras, Adrianus Agal mengungkap bahwa kliennya diperintah untuk menculik Ilham.

“Adik kami Eras ini diminta untuk menjemput paksa, dimana pada saat adik kami Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore setelah penjemputan secara paksa itu dilakukan, ada perintah dari oknum yang namanya F untuk diserahkan di daerah Jakarta Timur,” katanya.

Informasinya dari Pasar Rebo para penculik membawa Mohamad Ilham Pradipta ke daerah Cawang.

Setelah menyerahkan, empat penculik tersebut kembali pulang.

“Ada jeda waktu pada saat dijemput paksa dengan diserahkan itu, setelah diserahkan keempat pelaku penjemputan paksa ini mereka sudah selesai tugas dan mereka pulang,” katanya.

Selang beberapa jam, mereka disuruh datang lagi untuk menjemput korban dan mengantarkannya pulang.

Baca juga: Reaksi Keluarga Pertama Kali Lihat Tampang Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

“Setelah mereka pulang kurang lebih jeda waktu berapa jam setelah itu mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban,” katanya.

Sesampinya di lokasi ternyata Ilham sudah dalam kondisi tak bernyawa.

“Pada saat ketemu lagi di situlah bahwa mereka melihat korban sudah tidak bernyawa lagi,” katanya.

Menurutnya kliennya melakukan tugas menjemput jasad Ilham karena penuh tekanan.

Baca juga: Gaya Hedon Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mantan Pegawai Ungkap Fakta Lain : Udah Bangkrut

“Yang menjadi catatan kami, pada saat mereka mengantar itu mereka juga dalam tekanan,” katanya.

Para penculik ini pun mendapat tugas baru, yakni membuang jasad Ilham.

“Dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah. Jadi peran mereka tuh sampai di situ,” katanya.

Ia mengatakan ada tiga kelompok dalam kasus penculikan dan pembunuhan Ilham.

“Pertama pengintau, penjemputan paksa sama eksekutor. Kami terputus di pengintai sama eksekutor. Adik-adik kami ini perannya hanya untuk mejemput paksa dan memberikan ke mereka,” katanya.

Ia pun membocorkan sosok eksekutor. Menurutnya pihak yang membunuh Ilham bukan warga sipil biasa.

Oleh karenanya kini penculik Ilham meminta bantuan dari Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

“Karena ini dalam proses penyidikan terhadap perkara ini kami dari pihak keluarga sudah minta perlindungan hukum ke Panglima TNI, Kapolri karena ada dugaan oknum. Oknumnya dari mana ini masih dugaan,” katanya.

Menurutnya oknum yang dimaksud berperan membunuh Mohamad Ilham Pradipta.

“Mereka tidak mengeksekusi. makanya kan ada tiga cluster saya bilang. cluster pertama ittu pengintai mereka mengintai si korban. cluster kedua ada di kita yang empat orang ini yang menjemput secara paksa ini. cluster ketiga yang melakukan eksekusi,” katanya.

Baca juga: Suaminya Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Mantan Pegawai Lihat Istri DH Tengah Malam : Kabur Duluan

“Eksekusi dalam hal ini dari data penemuan kami di palangan, ada dugaan oknum,” tambah Adrianus Agal.

Meski begitu ia tak mengungkap profesi dari oknum yang dimaksud.

“Makanya kita harus hati-hati terhadap berita seperti ini makanya kami minta pelrindungan hukum ke panglima tni, kapolri karena dugaan oknum,” katanya.

“terlalu prematur kalau kita bicara seperti itu (salah satu instansi aparat hukum), biarlah proses penyelidikan langsung dari kepolisian yang memberi pernyataan ke media,” tambah Adrianus Agal.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved