Wah, Alumni IPB Ini Usaha Lele Kabut Asap Pasokannya Tak Bergantung Tengkulak

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Suut Amdani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Barkah Tri Basuki (paling kanan),pemilik usaha Lele Kabut Asap.

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB), Barkah Tri Basuki, terinspirasi membuat usaha lele asap, dari kejadian bencana kabut asap yang setiap tahun terjadi di Riau.

Usaha lele asapnya itu, ia beri nama lele kabut asap, sebagai bentuk kontribusinya dalam mengatasi fluktuasi harga serta supply ikan lele di pasaran.

"Melalui pengasapan, akan menjadi solusi bagi ketersediaan ikan lele yang kontinu serta dapat memberikan nilai tambah, karena pemasaran hasil produksi ikan lele tidak bergantung lagi kepada tengkulak," kata Barkah, pada siaran pers yang diterima TribunnewsBogor,com, Rabu (27/1/2016).

Di samping itu, kata dia, lele merupakan protein hewani yang paling mudah didapat dan termsuk ikan paling populer yang digemari masyarakat.

"Dengan Lele Kabut Asap, maka diversifikasi olahan lele hanya merubah rasa, warna, dan aroma, tidak mengubah bentuk. Hanya kering saja. Juga tidak mengubah kandungan gizi yang terkandung di dalamnya," ujarnya.

Untuk menjaga pasokan bahan baku lele, Barkah mendapatkannya dari petani-petani kecil dan kemudian menyuplainya ke beberapa usaha kecil menengah (UKM) pengasapan lele dan patin.

"Dalam hal ini saya hanya memasarkan produk akhirnya saja, dan ikut membantu dalam menjamin supply chain produksi," ujar alumnus Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ini.

Barkah bersama beberapa alumni IPB di Pekanbaru merintis program Cluster Lele, dimulai dari usaha pembenihan lele sangkuriang.

"Kemudian pemasaran benih juga satu paket dengan pakan, pendampingan serta dengan konseling hingga ke pemasaran hasil, termasuk penjualan ke UKM pengasapan," tuturnya.

Barkah dan Cluster Lele bercita-cita menembus pasar seluruh Indonesia dan pasar luar negeri atau ekspor.

Menurutnya, yang menjadi titik kritisnya saat ini adalah ketersediaan pasokan lele segar.

"Misalnya untuk menghasilkan 250 kilogram Lele Kabut Asap dibutuhkan satu ton lele segar. Artinya apabila ingin menembus pasar sebanyak sepuluh ton Lele Kabut Asap, maka dibutuhkan sedikitnya 40 ton lele segar, 40 ton pakan, dan 500 ribu benih lele," tuturnya.

Berita Terkini