Pendapat Wakil Wali Kota Tak Digubris, Bima Arya Tetap Restui Pembangunan Apartemen di Stasiun Bogor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Wali Kota Bogor Bima Arya menanggapi sikap tidak setuju Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman soal pembangunan kawasan berkonseo transit oriented development ( TOD) di Stasiun Bogor.

Usmar menyatakan tak setuju karena kawasan Stasiun Bogor masuk ke dalam wilayah pelayanan (WP) A.

Menurut Usmar, bila nantinya PT Waskita Karya Realty dan PT KAI (Persero) jadi membangun, maka kawasan Stasiun Bogor bakal menjadi kawasan yang sangat semrawut.

"Saya setuju dengan Pak Wakil, tidak bisa dibangun begitu saja, saya telah sampaikan catatan-catatan dan prasyarat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor langsung ke Menhub dan Mentri BUMN," urai Bima.

Baca: Usmar Hariman Sebut Pembangunan Apartemen di Stasiun Bogor Tak Sesuai Aturan Tata Ruang

Dijelaskannya beberapa catatan tersebut diantaranya adalah kajian analisis dampak lalu-lintas (amdal lalin) dan transportasi harus disusun bersama meminta dibangunkan underpass dan park and ride di kawasan tersebut, percepatan pembangunan Stasiun Sukaresmi, serta percepatan sistem Bus Rapid Transit (BRT).

“Menteri BUMN dan Menhub menyatakan siap," katanya.

Bima melanjutkan, Kementerian BUMN juga akan membantu program konversi angkot ke bus, terutama di koridor sekitar Stasiun.

Caranya yaitu dengan melakukan kerjasama antara Bank BUMN dengan badan hukum yang siap beroperasi di koridor yang melintas di area Stasiun.

“Ini hasil pembicaraan khusus saya Menhub dan Mentri BUMN. Minggu depan kita akan ekspose rencama detail kepada publik percepatan penataan kawasan tersebut. Karena rencananya tanggal 5 Oktober akan diresmikan untuk dimulai oleh Presiden di Stasiun Bogor,” paparnya.

Baca: Apartemen Murah Bakal Dibangun di Dekat Stasiun Bogor

Di sisi lain, Suami Yane Ardian itu pun menilai bahwa kawasan stasiun tidak bisa dibiarkan semrawut.

"Melalui program ini maka akan mempercepat penataan. Karena ada akselerasi di semua aspek. Kuncinya adalah di kajian yang dilakukan agar matang,” tandasnya.

Diketahui bahwa Waskita Karya Realty juga akan membangun hunian berupa apartemen sebanyak 8 menara setinggi 18 lantai.

Halaman
12

Berita Terkini