TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) kembali ramai dibicarakan belakangan ini.
Malahan, lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut kalau isu kebangkitan PKI dimobilisasi oleh pihak tertentu.
Sebenarnya, PKI sudah lama dilarang oleh pemerintah dan dibubarkan di era kepemimpinan Soekarno.
Bagaimana kisah pembubaran PKI itu terjadi ?
Pembubaran PKI lekat kaitannya dengan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) yang dikeluarkan tahun 1966.
Surat perintah yang ditandatangani Soekarno tersebut berisi mandat kepada Soeharto untuk mengatasi situasi negara saat itu, paska Pemberontakan G 30S PKI 1965.
Sebuah video yang diunggah akun Twitter @videosejarah, memperlihatkan kembali penuturan Soeharto soal asal muasal Supersemar dan pembubaran PKI.
Baca: Seperti Ini Tanggapan Putra Soeharto Soal Usulan Presiden Jokowi Soal Film G30S/PKI Kekinian
"11 Maret adasidang kabinet, dan saat itu ada pemberitaan soal Istana sedang dikepung. Sampai Bung Karno akhirnya dipindahkan ke (Istana) Bogor," kata Soeharto dalam video itu.
Ia melanjutkan, saat itu ia tidak bisa menemani Soekarno ke Istana Bogor dengan alasan sedang sakit.
Namun, ada seorang utusan yakni Basuki Rahmat yang saat itu menjabat sebagai Panglima Kodam untuk menghadap Soeharto.
Saat bertemu, Soeharto minta dititipkan salam kepada Soekarno dan memberi tahu soal kondisi kesehatannya yang kurang baik saat itu.
Ia juga meminta agara disampaikan pesan untuk Soekarno
"lalu dia tanya pesan apa pak? sampaikan salam dan hormat saya dan sampaikan kalau saya sakit. Lalu sampaikan kalau saya diberi kepercayaan, keadaan ini saya atasi," ungkap Soeharto.
Lalu, mereka pun bertemu dengan Soekarno dan menyampaikan apa yang dipesankan Soeharto.