Seketika itu, dirinya mendatangi lokasi ditemukan anaknya dan setelah memastikan kebenaran korban anaknya maka langsung dibawa ke RS Kanjuruhan.
"Anak saya sempat menyebut satu nama dan sudah kami sampaikan ke bapak polisi tadi," kata Iswanto.
2. Kronologi Pembunuhan
Kasatreskrim Polres Malang AKP Azi Pratas Guspitu kalau penganiayaan itu hanya dilakukan oleh Nadia seorang diri.
"Berdasarkan keterangan pelaku dan yang kami kumpulkan dari saksi, korban ini hanya pergi berdua sama pelaku. Naik motor pelaku," ujar Azi dikutip dari Surya, Sabtu (30/12/2017).
Azi menjelaskan Nadia ditangkap beberapa jam setelah tubuh Vs ditemukan bersimbah darah.
Dalam keterangannya, Nadia mengaku pergi bersama Vs, berboncengan naik sepeda motornya di hari itu.
"Korban marah kepada pelaku. Bilangnya produknya jelek, kedaluwarsa dan sebagainya. Terus yang ngajak ke TKP itu juga korban.
Terus pelaku ini ngaku ditodong pisau duluan oleh korban. Pelaku menangkis sehingga pisau terlempar dan korban juga sempat melempar pelaku memakai batu," ujar Azi.
Dalam perkelahian itulah, kata Azi, pelaku mengambil pisau yang terlempar dan menyabetkannya ke leher Vs.
Luka sabet dua kali di leher itulah membuat luka parah sampai akhirnya Vs meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang.
Ketika disinggung apakah ada unsur perencanaan dalam peristiwa itu, Azi mengaku masih mendalaminya juga.
"Apakah ada unsur perencanaan dan kesengajaan itu juga masih kami dalami. Tetapi pelaku melakukannya seorang diri," tegas Azi.
3. Perkara Bedak
Pembunuhan dipicu karena perkara bedak.