Surabaya Diteror Bom

Fakta Anton Bomber Rusun Sidoarjo Ajak Istri dan 4 Anak, Berprestasi Sejak SD Berubah Usai Menikah

Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun
Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ledakan terjadi di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Minggu (13/5/2018).

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Teror bom secara beruntun guncang kota terbesar kedua di Indonesia, yakni Surabaya.

Usai heboh kabar bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya, kini kembali terjadi ledakan bom di Sidoarjo.

Kapolda Jawa Timur Irjen pol Mahfud Arifin menyatakan bahwa yang meninggal dunia di lokasi ledakan Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo bukanlah korban, tapi pelaku.

Disebutnya, lokasi sudah berhasil diamankan oleh petugas. Termasuk tiga pelaku yang dalam keadaan tidak bernyawa di blok B lantai lima juga sudah selesai diperiksa.

"Pelakunya juga tinggal dievakuasi menuju rumah sakit. Termasuk beberapa barang buktinya," lanjut Kapolda.

Mereka disebut akan melakukan aksi pemboman tapi keburu meledak di tempat tinggalnya di blok B lantai lima Rusun Wonocolo.

Berbagai bukti dan fakta pun satu persatu mulai terkuak.

Baca: Muhammadiyah Putuskan Puasa Mulai Kamis 17 Mei 2018

Berikut, beberapa fakta terkait pengeboman di Rusun Wonocolo, Sidoarjo yang berhasil dihimpun Tribunnewsbogor.com:

1. Lagi, pelaku satu keluarga

Keluarga yang tinggal di kamar rusun tersebut adalah Anton Febrianto (47), istrinya bernama Puspitasari (47), dan empat orang anak mereka.

Yakni Hilta Aulia Rahman (17), Ainur Rahman (15), Faisa putri (11), dan Garida Huda Akbar (10).

Dalam ledakan pertama itu, Puspitasari dan anaknya bernama Hilta Aulia Rahman tewas di lokasi kejadian.

Sedangkan dua anak yang kecil, Faisa dan Garida mengalami luka parah.

Kemudian, pada ledakan kedua, Anton meninggal dunia.

Ainur Rahman, satu-satunya anak laki-laki selamat, membawa dua adiknya ke rumah sakit. Sekarang, mereka di RS Bhayangkara Surabaya.

Baca: Hingga Sore Ini, Jumlah Korban Bom Bunuh Diri di 3 Gereja Surabaya Berjumlah 18 Orang

Halaman
123

Berita Terkini