Jokowi Ulang Tahun, Ini Kisah Hidupnya dari Kecil Sampai Kuliah, Jadi Ojek Payung dan Tangga Keramat

Penulis: khairunnisa
Editor: khairunnisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joko Widodo

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Presiden Republik Indonesia, Ir H Joko Widodo hari ini (21/6/2018) sedang berulang tahun.

Pria yang lahir di Surakarta, 57 tahun silam ini memang mempunyai banyak kisah unik dan menginspirasi semenjak kecil.

Dilansir dari Tribunsolo.com, Jokowi, panggilan akrab presiden Indonesia ke-7 ini merupakan sulung dari empat bersaudara.

Ia adalah anak dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi.

Ayah Jokowi adalah orang Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari desa kecil di Boyolali.

Sebelum berganti nama, Jokowi sebenarnya memiliki nama Mulyono.

Baca: Foto KM Sinar Bangun Sebelum Tenggelam Di Danau Toba, Penumpang Sampai ke Atap Kapal

Jokowi kecil mengawali pendidikannya di sebuah SD Negeri di Tirtoyoso, SD Negeri 112.

Sekolah tersebut bukanlah sekolah elit, melainkan dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.

Ya, Jokowi memang dilahirkan dari keluarga yang sederhana.

Kisah kesederhanaan itu pun semakin membuat publik terinspirasi tatkala tahu bahwa Jokowi pernah mengalami masa-masa sulit.

Jokowi kecil dikisahkan harus berjuang agar bisa bertahan hidup dan juga tetap sekolah.

Ia pun sampai harus melakoni beberapa pekerjaan agar bisa mendapatkan uang jajan sendiri.

Baca: Sejarah Penemuan Kaca, Ternyata Berasal dari Keinginan Koki Mengganjal Panci di Tungku

Karenanya, Jokowi kecil kabarnya sempat menjadi pedagang, pengojek payung hingga jadi kuli bangunan.

Jokowi kecil pun harus tetap hidup dalam kesederhanaan, disaat teman sebayanya pergi ke sekolah menaiki sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki.

Namun beruntung, kegigihan dan sikap pantang menyerah itu nyatanya menjadi pemicu dirinya untuk bangkit.

Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta.

Ketika ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal sehingga pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta.

Lulus SMA, Jokowi diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Baca: Dikenal sebagai Tukang Pijat, Nenek 70 Tahun Ini Ternyata Simpan 20 Plastik Berisi Bayi

Telah mengenal kayu semenjak berusia 12 tahun, Jokowi pun akhirnya mulai memberanikan diri untuk berbisnis.

Keberanian itu ia ambil tatkala dirinya yang telah berkecimpung di dunia tersebut semenjak berusia 12 tahun.

Kala itu Jokowi kecil nyatanya juga pernah menjadi tukang penggergaji kayu.

Kesempatan berkuliah di UGM dimanfaatkan Jokowi untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya.

Setelah lulus pada 1985, Jokowi sempat bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.

Namun ia ternyata tidak betah dan memilih pulang kampung menyusul istrinya yang sedang hamil 7 bulan.

Setelah itu, ia bekerja di tempat usaha mebel milik pakdenya.

Pada tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya.

Usahanya sempat berjaya tapi juga beberapa kali mengalami naik turun karena tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar.

Namun pada tahun 1990 ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp 30 juta dari Ibunya.

Baca: Klasmen Sementara Piala Dunia 2018, Ada Tiga Tim yang Sudah Tersisih

Tangga Keramat di kampus

Kisah kehidupan kampus Jokowi nyatanya juga menyimpan banyak kenangan.

Hal tersebut pun ia sampaikan saat dirinya berkunjung langsung ke kampus yang menjadi tempat dirinya dulu ditempa.

Dilansir dari TribunJogja.com, Jokowi bercerita tentang masa kuliahnya kala itu.

Ada cukup banyak kenangan di halaman Balairung, lokasi pembukaan Kongres Pancasila, tempat Jokowi pada saat itu memberikan pidatonya.

Baca: Jadwal Pertandingan Piala Dunia Kamis 21 Juni 2018, Perancis dan Argentina Tampil Hari Ini

Menurutnya, ada dua tempat favorit dirinya untuk sekadar 'nongkrong' maupun belajar.

"Memasuki halaman Balairung, saya jadi ingat dulu kalau pagi-pagi datang kuliahnya belum dimulai, saya belajar di bawah pohon yang sebelah ini," ujar Jokowi seraya menunjuk salah satu pohon besar di halaman Balairung UGM.

Selain di bawah pohon, Jokowi juga senang belajar di tangga gedung pusat Balairung UGM tersebut.

Menurutnya, tangga tersebut adalah tangga keramat.

"Kalau enggak di pohon, ya di tangga Balairung itu yang di depan. Jadi kalau mau jadi presiden, belajarnya di situ. Ini tangga keramat," tutur Jokowi yang langsung disambut riuh hadirin.

Baca: Hasil Babak Pertama - Uruguay Unggul 1-0 dari Arab Saudi

Berita Terkini