Melalui keterangan tertulisnya, Wiwiek menjelaskan pihaknya tak punya akses masuk ke arena untuk memberikan bendera, terkecuali wartawan televisi.
"Sangat banyak media Amerika Serikat (AS) yang siap meliput di garis finis. Mereka sudah bawa bendera mereka karena mereka yakin AS selalu menang di sprint 100 meter," tulis Wiwiek.
"Media Indonesia satu pun tidak ada yang hadir. Jadi, tidak ada media kita yang meliput di garis finis. Sementara para pelatih duduk di tribune, tidak boleh masuk ke lintasan. Bagaimana pelatih bisa cepat masuk ke garis finis berikan bendera, dibanding wartawan-wartawan AS yang memang sudah siap siaga meliput di garis finis?"
Selain itu, Wiwiek juga memastikan tidak ada pakem atau aturan yang mengharuskan atlet mendapatkan bendera negaranya setelah finis.
Tidak adanya pakem tersebut, kata Wiwiek, sudah dinyatakan pelatih dari Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).
"Hanya Superman-lah yang bisa loncari pagar masuk ke lintasan untuk berikan bendera di garis finis dengan cepat," tulis Wiwiek.
Wiwiek pun menegaskan, KBRI Finlandia dan masyarakat Indonesia di Tampere selalu mengawal tim dari PB PASI.
• Update - Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan di Leuwisadeng Bogor Sebanyak 12 Unit
Kritikan Fahri Hamzah
Prestasi gemilang Lalu Muhammad Zohri pun langsung disoroti media dalam negeri.
Pun dengan perhatian publik yang kini tertuju kepada Zohri.
Atas prestasi Zohri itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur berencana mengangkat Lalu Muhammad Zohri menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Saya sudah putuskan dengan kawan-kawan, sebentar lagi kita akan umumkan penerimaan PNS baru, saya akan masukan ke situ, Zohri ini akan kita angkat jadi PNS dengan formasi khusus," ujar Asman di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/7/2018).
Menurut Asman, Zohri sudah memenuhi kriteria sebagai atlet berprestasi di tingkat dunia.
• Ini Identitas Korban Tewas dan Luka Insiden Kecelakaan Maut di Leuwisadeng Bogor
Sehingga prosesnya lebih dikhususkan dan tinggal menunggu umurnya menjadi 18 tahun.
Sementara terkait instansi yang akan ditempatkan, kata Asman, Zohri bisa ditempatkan di Kementerian Pemuda dan Olahraga tanpa meninggalkan profesinya sebagai atlet.