TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean dinilai salah kaprah dalam menilai lukisan yang ditunjukkan Yenny Wahid usai deklarasi dukungan pada Jokowi-Ma'ruf Amin.
Lukisan tersebut ditunjukkan Yenny Wahid di Rumah Pergerakan Gus Dur di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).
Ferdinand Hutahaean lantas menanggapi soal lukisan tersebut lewat akun Twitternya.
Awalnya akun Twitter Direktur Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo memposting foto dari lukisan itu.
"Mbak @yennywahid dan Konsorsium Kader Gus Dur telah bulat tekad mendukung pasangan No 1.
Gambarnya menarik, Jokowi sedikit lagi menuntaskan tugas bagi NKRI. Saya meleleh...." tulis akun Twitter @prastow.
Di foto tampak lukisan seorang lelaki menghadap ke belakang.
Lelaki tersebut tak mengenakan baju, hanya memakai celana warna hitam.
Lengan kirinya ditaruh di belakang.
• Disebut Tak Punya Andil Untuk Anak Negeri, Putra Jokowi Tunjukkan Bukti, Gimana Nggak Bangga
• Kisahkan Masa Kecil Gus Dur yang Bertetangga dengan Keluarga Prabowo, Ini Alasan Yenny Dukung Jokowi
Sementara lengan kanannya memegang koas dengan cat warna merah.
Lelaki di lukisan terlihat seolah sedang melanjutkan coretan yang sedang dibuat.
Huruf 'N, K dan R' sudah tergeores.
Lelaki di lukisan diibaratkan sebagai Jokowi yang sedang melukiskan kembali huruf I agar terbaca menjadi NKRI.
Namun rupanya Ferdinand Hutahaean memilih persepsi berbeda.
Menurut kader Partai Demokrat ini, lelaki di lukisan malah sedang menghapus huruf I sehingga menjadi NKR.
• Ucapan Terima Kasih Inaya Wahid ke Jokowi-Maruf & Prabowo-Sandi, Sudjiwo Tedjo Soroti Kalimat Akhir