TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya membuat satu setudi Mata Najwa tertawa ketika menyinggung Ferdinand Hutahaean.
Mata Najwa pada Rabu (6/12/2018) mengangkat tema soal 'Barisan Para Mantan' yang mendatangkan sejumlah tokoh yang dulunya mendukung kini malah berpaling, satu diantaranya yakni Ferdinand Hutahaean.
Di Mata Najwa bahwa pembawa acara, Najwa Shihab memperlihatkan ketika Ferdinand Hutahaean berorasi untuk mendukung Jokowi.
Ferdinand Hutahaean menjelaskan awal ketertarikan pada Jokowi di tahun 2012.
Ketika itu Ferdinand Hutahaean menganggap bahwa Jokowi mengerti betul soal ajaran Bung Karno.
"akhirnya karena banyak dorongan dari masyarakay sekitar bulan Mei 2012 kongres relawan di Bandung yang pertama. lahirlah salah satunya baral jp ,saya disana sebagai wakil direktur komnas pojok, membangun posko Jokowi sebagai relawan," kata Ferdinand Hutahaean di Mata Najwa.
"pada saat dulu mengenala jokowi mengerti betul ajaran Bung Karno, karena setiap bicara selalu bicara tentang trisaktis saya pengagum ajaran bung karno," tambah Ferdinand Hutahaean.
Namun rupanya, Ferdinand Hutahaean menganggap penilaiannya terhadap Jokowi salah.
Hal tersebut didapati Ferdinand Hutahaean ketika Jokowi mulau menyusun kabinet.
"saya mulai ragu ketika Jokowi menyusun kabinetnya, saya melihat bagaiman jokowi kesulitan menyusun kabinet karena interfensi ternyata kedaultan itu tidak ada di sana,. itu yang membuat saya jadi ragu. pemerintah semakin jauh dari cita rasa trisakti yang selalu disampaikan, saya melihat akhirnya ini semakin melenceng," kata Ferdinand Hutahaean.
Belum selesai bicara, Najwa Shihab memotong pembicaraan dari Ferdinand Hutahaen.
Saat itu pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab menampilkan video ketika Ferdinand Hutahaean masih menjadi petinggi Relawan Jokowi.
• Rocky Gerung Buka Alasan Tak Mengkritik Prabowo : Ngapain Saya Kritik Orang yang Tidak Berprestasi
Di video Ferdinand Hutahaean berorasi agar tidak memilih jenderal koruptor.
"kita tidak butuh mereka, kita tidak butuh jenderal yang koruptor, kita butuh pemimpin yang bernurani, yang bersih, yang melayani rakyat. Jokowi adalah solusi, Merdeka" kata Ferdinand Hutahaean di video
"Mungkin karena tidak masuk kabinet, tadikan mulainya dari penyusuna kabinet," timpal Kapitra Ampera