Pilpres 2019

Prabowo Subianto Akui Tak Mau Jadi Imam Shalat, Ini Alasannya

Editor: Ardhi Sanjaya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden no urut 02, Prabowo Subianto Susai bertemu relawan dan warga Yogyakarta di Sasono Hinggil, Alun-alun Selatan Kraton Yogyakarta Rabu (28/11/2018)(KOMPAS.com/ MARKUS YUWONO)

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Calon Presiden Prabowo Subianto mengakui dirinya tidak pantas menjadi imam Shalat.

Prabowo Subianto mengtakaan dalam hal shalat lebih baik mengikuti orang yang ilmu agamanya lebih tinggi darinya.

Pernyataan Prabowo Subianto mengakui dirinya tidak pantas menjadi imam Shalat, untuk menjawab upaya yang dilakukan pihak-pihak yang hendak mencari-cari kesalahannya.

"Jadi ada upaya selalu mencari-cari kesalahan, suatu saat saya dibilang Islam garis keras, besoknya saya dibilang kurang Islam," ujar Prabowo Subianto dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra 2018 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Prabowo menjawab tudingan itu.

"Saya gak bisa jadi imam solat katanya. Ya saya merasa tahu diri, yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya. betul? Saya tidak takut mengakui saya merasa tidak pantas saya menjadi imam shalat, lebih baik saya ikuti orang yang lebih tinggi ilmunya dari saya."

Pernyatan Prabowo Subianto itu seperti dikutip dari tayangan Gerindra TV yang dibagikan di twitter Partai Gerindra.

Prabowo Subianto tak mau berbohong atau berpura-pura bisa menjadi imam Shalat. Maka, dia menjawab semua tudingan itu.

Sebelumnya, dikutip dari TribunWoW.com, mantan Politisi Gerindra, La Nyalla melontarkan sejumlah pernyataan yang kontrobersial.

Salah satunya yakni dirinya menantang Prabowo untuk menjadi imam sholat.

"Pak Prabowo berani suruh mimpin salat? Nggak mungkin berani, ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo, ayo suruh baca Al Fatihah, suruh baca Al Ikhlas, suruh baca bacaan shalat, kita semua jadi saksi," kata La Nyalla.

Namun, kemudian La Nyalla enggak membicarakan Prabowo karena saat ini dirinya sudah mendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Lupakan, lupakan Prabowo, tidak usah ngomong Pak Prabowo lagi. Kita sudah mau memenangkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Yang jelas saya tidak akan banyak omong dalam kerja saya. Silakan Anda tanya di Jawa Timur, kita sudah punya yang namanya Rumah Rakyat Jokowi, itu di kantor saya," ujar La Nyalla dikutip dari Kompas.com.

"Kita turun ke daerah, door to door, kita merangkul pemain pemain sepak bola, supporter sepak bola itu semua barisan sama kita."

Tak hanya itu, La Nyalla juga sempat berjanji akan memotong lehernya jika Prabowo menang di Madura saat Pilpres 2019.

“Pak Jokowi itu ahli puasa. Makanya pantas 2014 menang. Orang Indonesia yang berdoa semoga diberikan pemimpin dan presiden terbaik. Yang dikasih kan Pak Jokowi. Berarti kan Pak Jokowi orang baik,” kata La Nyalla yang dikutip dari Tribunnews.

“Potong leher saya kalau Prabowo menang di Madura. Sebab dulu Prabowo menang karena orang percaya bilang Pak Jokowi PKI. Begitu ini dibuka bahwa itu tidak benar sama sekali. Akan kebalik," tuturnya.

Halaman
123

Berita Terkini