Tsunami di Banten dan Lampung

Sampai tak Nafsu Makan, Wanita 60 Tahun Ini Bekerja di Rumah Sakit 24 Jam Bantu Korban Tsunami

Editor: Yudhi Maulana Aditama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Defit Tanfidiyah, 60 tahun, Kepala Satpam RSUD Pandeglang, Banten.

Gelombang tsunami yang meluluh lantakan pesisir Banten itu membuat seluruh petugas bekerja ekstra selama hampir 24 jam.

51 jenazah korban gelombang tsunami Anyer yang berada di Puskesmas Carita, Kabupaten Pandeglang, Minggu (23/12/2018). (istimewa)

"Kemarin ada instruksi siapkan tempat untuk 20 jenazah, taunya sampai 82 lebih, kita kewalahan sampai ditaruh di luar-luar akhirnya," kata Defit yang sudah memiliki dua cucu.

Defit menceritakan, sampai Senin 24 Desember pukul 04.00 WIB keadaan baru lengang, sebagian jenazah yang berhasil diidentifikasi sudah dijemput oleh keluarganya.

Wanita asli Pandeglang itu membocorkan resepnya agar dapat terus dapat bekerja maksimal di usia senjanya. "Vitaminnya satu, ikhlas."

Setelah mencoba makan beberapa suap, Defit segera mengambil handy talky dan kembali bekerja melanjutkan tugasnya.

Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), data terbaru korban tsunami Selat Sunda mencapai 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, dan 128 orang hilang.

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lupa Makan, Defit Bekerja di Rumah Sakit 24 Jam Bantu Korban Tsunami Selat Sunda)

Berita Terkini