TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Rocky Gerung menanyakan pada KPU dari keempat wajah Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang mana yang bisa mempermalukan publik.
Pertanyaan tersebut dilontarkan Rocky Gerung saat menjadi narasumber di Indonesia Lawyer Club di TvOne.
Rocky Gerung membahas pernyataan yang sebelumnya diucapkan oleh Komisioner KPU Wahyu Setiawan soal potensi wajah paslon mempermalukan publik.
Rocky Gerung mengatakan bahwa seharusnya dalam debat Pilpres 2019 mendatang para calon harus bisa menulis sinopsi sebanyak 140 huruf.
"saya kira itu benar sekali pejabat yang punya otak dia haru bisa bikin sinopsi 140 huruf dan harus diretweet oleh 140 juta pendukduk, kalau punya otak," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menanggapi pernyataan sebelumnya soal teknis yang dipaparkan oleh pihak KPU.
• Sempat Kagum pada Rocky Gerung, Politisi Nasdem Cabut Ucapannya: Ternyata Anda Bukan Siapa-siapa
Menurut Rocky Gerung pernyataan yang sebelumnya dipaparkan sangat membosankan.
"memang tadi agak membosankan karena kita mesti dengar teknikalitas, karena orang mau lihat idenya apa itu.
Nah seluruh pembicaraan tadi kalau begitu terus baik 01 atau 02 atau KPU, 01 02 ini kalau dijumlah jadi 00 bahkan jadi omong kosong dan mendorong orang memilih 00 alias golput. karena gak ada kejelasan apa duduk perkarananya," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung berpendapat nantinya publik atau pemilih di Pilpres 2019 akan digiring ke referensi yang sudah diucapkan oleh Ketua KPU.
"kebingungan publik diselesaikan dalam referensi terakhir yakni ucapan Ketua KPU, bahwa hirukpikuk untuk mencegah jangan ada wajah yang ada dipermalukan
kalau kita sedikit psikologi, akhirnya dalil terakhir diucapkan seluruh sikogram taglinenya untuk menyelamatkan wajah paslon supaya tidak kena malu," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung kemudian meminta agar kameraman Indonesia Lawyers Club untuk menyorot gambar yang ada di belakang penonton.
Gambar yang dimaksud Rocky Gerung merupakan foto dari Jokowi, Maruf Amin, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Rocky Gerung lantas bertanya pada Komisioner KPU, dari keempat wajah tersebut mana yang berpotensi memalukan publik.