Nenek yang Gendong Cucu Saat Banjir Wafat, Anaknya Cerita Perjuangan Selamat dari Air Setinggi Atap

Penulis: Sanjaya Ardhi
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

nenek gendong cucu saat banjir di Kabupaten Gowa

"Innalillahi wa innailaihirojiun

mohon doanya semua ibuku meninggal tadi sore di rumah sakitSech Yusuf Gowa.

Almarhum korban selamat dari kejadian banjir kemarin,

namun sore tadi meninggal mendadak dikarenakan serangan jantung.

Mohon untuk tidak menambah-nambah cerita dan cukup mendoakan saja," tulis Ananda Dina.

nenek gendong cucu saat banjir di Kabupaten Gowa (Instagram @anandadina)

Ananda Dina juga menekankan bahwa setelah selamat dari banjir, nenek yang gendong cucunya, Nur Janna Djalil sama sekali tak mengeluhkan apapun.

"Almarhum sehabis selamat dari banjir tidak ada keluhan

namun kemarin sore tiba-tiba mengeluh gelap penglihatan dan akhirnya meninggal dunia.

Almarhum akan dikebumikan di kampung kami, Kabupaten Luwu, setelah dzuhur," kata Ananda Dina.

Nurfardiansyah, menantu Nur Janna Djalil bercerita bahwa nenek yang gendong cucu saat banjir sempat mendapat perawatan di kliniki.

Ia dirawat selama tiga jam sebelum dipulangkan ke rumah orang tua Nurfardiansyah.

"Sempat dipulangkan ke rumah karena baik-baikmi perasaannya. Tapi tadi habis Ashar tidak enak perasaannya," terang Nurfardiansyah.

Nur Janna Djalil lalu dibawa berobat ke Rumah Sakit Syekh Yusuf, Gowa untuk dirawat.

Nahas, setelah hampir sejam dirawat, sang nenek menghembuskan napas terakhir.

Genangan air banjir ketika itu setinggi atap. Nur Janna Djalil yang bersama cucunya segera keluar rumah. Terjangan air rupanya kian deras. Sementara, Nurfardiansyah mengaku tak berada di rumah.

"Mertua saya terus berjalan. Air rupanya terus meninggi. Melalui telepon, saya minta dia mencari pegangan ke pohon," kisah Nurfardiansyah kepada Tribun Timur, Rabu (23/1/2019) malam.

Berita Terkini