OTT KPK

Romahurmuziy Merasa Dijebak Usai Jadi Tersangka, KPK Ungkap Bukti Lain : Sempat Menghindar

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Ardhi Sanjaya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Romahurmuziy dan Laode M Syarief

"Lobi hotel yang sangat terbuka dan semua tamu bisa melihatnya. Ternyata niat baik ini justru menjadi petaka," tulis dia.

Sudah Ditetapkan Tersangka, Begini Kronologi Penangkapan Romahurmuziy oleh KPK

Habiskan Dana Rp 18 M, Ganjar Pastikan Apel Kebangsaan Tetap Digelar

Romahumuziy mengatakan, penyidik menyampaikan bahwa dirinya sudah dibuntuti dalam hitungan bulan.

"Inilah risiko menjadi juru bicara terdepan sebuah koalisi yang menginginkan Indonesia tetap dipimpin oleh paham nasionalisme-religius yang moderat," kata Romahumuziy.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Laode M Syarif membantah kalau pihaknya telah menjebak Romahurmuziy.

Malahan ia mengatakan kalau Romahurmuziy sempat berupaya menghindar dari tim KPK.

Hal itu terjadi saat Romy terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di kawasan Hotel Bumi, Surabaya, Jumat (15/3/2019).

"Saya perlu jelaskan, tim KPK sebenarnya sudah sangat berhati-hati menyampaikan melalui temannya bahwa beliau untuk tidak menimbulkan kegaduhan di restoran, di ruang makan tempat sarapan itu untuk dimintai keluar tempat itu karena ingin bertemu," kata Laode dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Sabtu (16/3/2019).

Laode M Syarifmengakui bahwa elite PPP yang akrab disapa Rommy itu malah pergi ke tempat lain, ketimbang menemui tim KPK.

"Memang beliau pergi ke tempat lain, bukannya datang menemui, tapi pergi. Itu juga salah satu bukti bahwa KPK tidak menjebak yang bersangkutan. Tetapi akhirnya (Rommy) bisa diikuti," katanya.

Dalam kasus ini, Romahurmuziy diduga sudah menerima uang dengan total Rp 300 juta dari dua pejabat Kementerian Agama di Jawa Timur.

Bikin Hotman Paris Bingung, Lucinta Luna Akui Menstruasi Tiap Tanggal 5, Ini Kata Dokter

Hadiri Acara Bogor Bersatu Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf, Siti Nurbaya Kenakan Jaket Bertuliskan Ini

Mereka adalah Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muafaq Wirahadi.

Uang itu diduga sebagai komitmen kepada Romahurmuziy untuk membantu keduanya agar lolos dalam seleksi jabatan di wilayah Kemenag Jawa Timur.

Romahurmuziy dianggap mampu memuluskan mereka ikut seleksi karena ia dianggap mampu bekerja sama dengan pihak tertentu di Kemenag. Pada waktu itu, Haris melamar posisi Kakanwil Kemenag Jawa Timur.

Sementara itu, Muafaq melamar posisi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik.

Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan uang tunai Rp 156.758.000.

Halaman
1234

Berita Terkini