Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Kesiapan pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 terus disigakan hingga masa Pemilihan Legialatif dan Pemlilihan Presiden.
Bahkan untuk memantau kondisi Tempat Pemungutab Suara (TPS) petugas gabungan TNI-Polri di Jawa Barat menggunakan monitoring dengan Sistem Komando.
Sistem tersebut merupakan sistem yang sudah dirancang untuk mengetahui detail situasi dan kondisi serta pengamanan di TPS.
Kapolda Jabar Irjen Pol Drs. Agung Budi Maryoto mengatakan bahwa untuk menggunakan sistem komando hanya diperlukan beberapa detik saja.
"Jadi tadi itu adalah sistem komando supaya misalkan mengecek tps yang oaling jauh dengan saya buka beberapa detik saja sudah tau, dengan ada anggota penjaga TPs siapa namanya nomer hpnya lokasi tpsnya dmna jadi seandainya terjadi sesuatu disitu maka share locknya langsung muncul," katanya usai apel gelar pasukan di kawasan Bogor Nirwana Residence, Rabu (10/4/2019).
Selain itu penggunaan sistem monitoring dengan sistem komando juga untuk menjangkau lokasi TPS yang jauh dan rawan bencana.
Selain menggunakan sistem komando, personel TNI-Polri juga membenruk tim SAR gabungan untuk antisipasi jika terjadi bencana alam saat Pemilihan Umum.
"Karena kita kan Jawa Barat sangat luas, yang kedua tadi Jawa Barat juga sedang banyak bencana alam banjir, longsor, jadi kita juga keluarkan satuan SAR dengan Kodam III untuk mengantisipasi apabila lokasi TPS rawan banjir tentu kan harus dipindah kita, dan sudah kita siapakan itu kita bekrrjasama dengan lpu dan bawaslu, penentuan dari KPU dan Bawaslu pengamanan dari kami," katanya.
Dalam apel gelar pasukan kesiapan Pengamanan Pemilu Pilpres dan Pileg tahun 2019, turut hadir Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian.
Keduanya pun melakukan pengecekan personel dan srana serta prasarana TNI-Polri dan menyempatkan untuk berdialog dengan para personel.