Terungkap Motif Pembunuhan Istri Pendeta di Medan, Soal Uang Hingga Akan Dilaporkan ke Mertua

Penulis: Damanhuri
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pembunuhan

"Waktu penangkapan dan akan dibawa ke Mako, pelaku sempat melawan sehingga kita berikan tindakan tegas kepada kedua kaki kanan dan kiri pelaku," tegas Syarif.(*)

Pelaku kirim pesan ke korban

Sebelumnya Erawati Boru Siagian (54) ditemukan tewas bersimbah darah, rupanya pelaku sempat berkirim pesan kepada korban.

Seorang warga bernama Toni Nainggolan mengatakan, bahwa ada pesan singkat yang dilayangkan pelaku kepada korban.

"Ada pesan singkat di mana pelaku mengatakan 'aku sudah puas. Nanti STNK dan BPKB mu aku antar'. Begitulah kira-kira isi pesannya," ungkap Toni saat ditemui Tribun Medan di kediamannya pada Minggu (28/7/2019).

• Diajak Casting Syuting Sinetron Sajadah Cinta, Puluhan Gadis di Kediri Ditupu Puluhan Juta

Inilah Pembunuh Istri Pendeta di Jalan Abadi, Tega Berbuat Sadis Karena Tak Sanggup Bayar Utang. Dimas Satria Agung (DM) tersangka pembunuh Erawati Br Siagian (TRIBUN MEDAN/Polsek Sunggal)

Namun, belum diketahui secara jelasa maksud pesan yang dikirimkan oleh pelaku kepada korban sebelum ditemukan meninggal dunia tersebut.

Usai kejadian korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi.

Menyamar sebagai wartawan

DM sempat menyamar sebagai wartawan serta mendatangi lokasi kejadian tempat jasad korban ditemukan.

Pria berbadan tegap itu, ditangkap polisi berawal dari temuan barang bukti di lokasi.

Ternyata saat penemuan mayat pada Minggu (28/7/2019) pelaku berada di tempat kejadian perkara (TKP). Ia menyaru menjadi seorang wartawan untuk melihat situasi yang terjadi.

"Kita temukan yakni kursi, baju bercak darah milik korban dan puntungan rokok diduga bekas yang diisap pelaku," ujar Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Syarif Ginting.

Bocah Umur 9 Tahun Tewas Setelah Tersedak Bakso, Ini Kronologinya

Berdasarkan petunjuk pertama, polisi melakukan interogasi dan merunut kegiatan yang dilakukan korban dalam beberapa hari terakhir.

"Dari situ saya perintahkan anggota untuk interogasi pelaku lebih dalam. Pelaku dibawa keliling-keliling dan kerumahnya. Ternyata belum sampai rumahnya dia sudah mengakui," sebut Syarif.

Ketika hendak diamankan DM sempat mengaku wartawan unit kepolisian yang sedang melakukan liputan di lokasi.

"Tapi waktu itu belum ada pengakuan. Setelah kita interogasi berapa jam dan kita runut semua kegiatan dia terakhir dia ngaku," tuturnya.

"Yang membuat sangkaan yakin ke arah pelaku. Pertama kita temukan diduga kartu pers di TKP sama puntung rokok pelaku. Tapi apakah dia benar wartawan atau tidak masih ditelusuri," beber Syarif.(*)

Berita Terkini