"Sebagai orang tua ya seneng-seneng saja. Sekali lagi saya serahkan sepenuhnya kepada Mas Gibran dan Kaesang. (tawran dari partai) belum ada," jawab Jokowi.
• Viral Pria Sunda-Prancis Diwawancara Panglima TNI, Pernah Pesantren di Serang Kini Lolos Akmil TNI
Lain halnya dengan Walikota Solo saat ini, FX Hadi Rudyatmo.
FX Hadi Rudyatmo ini sudah 2 kali periode menjabat sebagai Walikota Solo dan satu periode jadi Wakil Walikota.
Menurut sang Walikota dilansir dari penelusuran program TV Aiman, Senin (5/8), untuk menjadi seorang Walikota diperlukan adanya komitmen.
Komitmen yang harus diterapkan yakni menjadi pejabat seperti Walikota itu sama saja seperti pelayan, bukan penguasa.
"Intinya, kalau ingin menjadi Walikota itu harus punya komitmen dulu. Pemimpin itu adalah pelayan, bukan penguasa. Sehingga komitmen melayani itulah yang mesti dilakukan oleh seorang Walikota.
Bentuknya adalah mengelola aspirasi masyarakat. Bukan untuk kesejahteraan diri sendiri," ucapnya.
Ketika disinggung gaji, Walikota Solo ini menyebut hanya memiliki gaji sekira Rp 6 juta.
• Gara-gara Perjanjian Pemkot dengan PGI, Revitalisasi Terminal Baranangsiang Tak Bisa Pakai APBN
Kemudian, sang Walikota ini pun memberikan wakti-wanti soal sesorang yang ingin menjadi pejabat Walikota.
"Kalau tidak punya jiwa melayani, menurut saya janganlah. Karena kalau sudah masuk di politik godaannya cukup luar biasa. Contohnya godaan finasnsial, suap, proyek," ungkap FX Hadi Rudyatmo blak-blakan.
Ketika disinggung soal majunya Gibran Rakabuming yang masuk jadi bursa calon Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo memberikan jawaban ini.
Apalagi FX Hadi Rudyatmo ini juga menjabat sebagai ketua DPC PDIP Solo.
"Mau memberikan tandatangan untuk mas Gibran?" tanya Aiman blak-blakan.
"Tetpa dari pusat. Siapapun berhak untuk mencalonkan dan dicalonkan oleh sipaun partai manapun. Tapi di Partai PDIP ini struktur mekanismenya sudah tertata dari dulu sampai sekarang. Gak ada karpet merah. Semua warga masyarakat yang memenuhi syarat boleh maju," tambahnya.