Alasan Ibu dan Tiga Anaknya Bunuh Satu Keluarga, Kerangka Korban Ditemukan 5 Tahun Kemudian

Editor: Ardhi Sanjaya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Inafis Polres Banyumas saat melakukan olah TKP penemuan 4 tengkorak dan kerangka manusia di belakang rumah warga Desa Pasinggangan Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, pada Minggu (25/8/2019).

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus pembunuhan empat orang yang merupakan satu keluarga di Karanggandul, Kecamatan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dilatarbelakangi persoalan harta.

Dari empat korban, tiga korban adalah anak Misem yaitu Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46), dan Heri Sutiawan alias Heri (41) dan satu korban lainnya adalah anak dari Ratno yaitu Vivin Dwi Loveana alias Pipin (22).

Sedangka empat pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Saminah alias Minah (53) dan ketiga anaknya, Sania Roulitas alias Sania (37), Irvan Firmansyah alias Irvan (32) dan Achmad Saputra alias Putra (27).

Minah merupakan anak kedua Misem.

Pelaku dan korban masih bersaudara.

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, selama beberapa tahun lalu sering terjadi percekcokan antara Saminah dengan kakaknya, Supratno dan adik-adiknya, Yono dan Heri.

Tersangka dihadirkan dalam ungkap kasus penemuan empat kerangka manusia di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019).(KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN) ()

"Beberapa tahun terakhir mereka selalu cekcok terkait dengan penggunaan harta yang merupakan harta milik orangtuanya, Misem," kata Bambang saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019).

Mereka selama ini tinggal di tanah milik Misem dengan luas sekitar 298 meter persegi.

Di tanah tersebut berdiri dua rumah, yakni rumah Misem yang ditinggali bersama Supratno, Yono, Heri dan Vivin.

Sedangkan rumah satunya ditinggali para tersangka, yaitu Minah dan ketiga anaknya, Sania, Irvan dan Achmad.

"Saminah sudah membangun rumah di lahan tersebut, dibangunkan mantan sumainya, ini menimbulkan kecemburuan yang lain. Sekitar 20 tahun lalu sempat datang pihak bank foto-foto rumah, seperti akan diagunkan. Ini menimbulkan kemarahan Minah dan memicu kemarahan saudara-saudaranya," ujar Bambang.

Polisi tunjukkan barang bukti berupa tabung gas 3 kg dam besi ungkitam dongkrak yang diduga digunakan untuk membunuh korban saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019).(KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN) ()

Sejak saat itu Saminah sering terlibat pertengkaran dan adu mulut dengan saudaranya.

Pertengkaran antara kakak beradik tersebut sering dilihat oleh kedua anak Minah yaitu Irvan dan Putra.

"Anak-anaknya (Minah) selalu menyaksikan ibunya "dikeroyok" satu lawan tiga. Begitu mereka sudah beranjak dewasa lanjut besar mereka ikut terlibat. Mereka merasa harus melindungi sehingga mereka ikut membela Ibunya," kata Bambang.

Sebelunnya diberitakan, ditemukan empat kerangka manusia yang terpendam di kebun belakang rumah Misem, warga Grumbul Karanggandul, Kecamatan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Halaman
1234

Berita Terkini