Seleksi Calon Pimpinan KPK, Ada yang Berdebat dengan Panitia Seleksi hingga Ditolak 500 Pegawai
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ada beberapa kejadian menarik dalam seleksi pemilihan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023.
Ada calon pimpinan yang berdebat dengan anggota Panitia Seleksi karena tersinggung disebut termpramental, hingga adanya calon pimpinan yang ditolak oleh 500 anggota KPK.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com mereka adalah Roby Arya dan Irjen Firli Bahuri.
Roby Arya yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sekretariat Kabinet ini sempat berdebat dengan anggota Panitia Seleksi, Diani Sadia Wati, saat tes wawancara dan uji publik di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).
Semula, Diani Sadia Wati menanyakan kepada Roby Arya terkait kompetensi manajerial untuk meningkatkan hubungan antara pimpinan komisi antirasuah dengan pegawainya.
"Bapak kan tahu, sebagai bagian dari kompetensi manajerial dilakukan, bagaimana bapak melakukan perubahan-perubahan terkait meningkatkan hubungan antara pimpinan dengan pegawai KPK?" tanya Diani Sadia Wati.
Roby Arya kemudian menjawab, menurutnya, intensitas komunikasi antara pimpinan dan pegawai KPK akan sering dilakukan agar tercipta kesolidan bersama.
"Ya itu kemampuan komunikasi yang diseringkan. Saya akan berkeliling kerjanya, walking arounds. Saya akan buat sistem supaya hubungan makin solid antara pimpinan dan pegawai," tuturnya kemudian.
Dengan waktu yang tersisa satu menit, Diani Sadia Wati kemudian mengonfirmasi terkait informasi adanya kepribadian Roby yang dinilai memiliki sifat tempramental.
"Ada informasi bapak tempramental, bagaimana bapak mengelola ini kalau dengan sikap yang tidak serasi," tanya Diani Sadia Wati.
• Kasus OTT KPK Jaksa di Yogyakarta, 2 Jaksa Ditetapkan Sebagai Tersangka
• BREAKING NEWS: KPK OTT 4 Orang di Yogyakarta, Ada dari Jaksa dan PNS
"Mungkin saya malah sabar ya, dapat informasi dari mana itu (tempramental)? Silakan tanya saja ke staf saya. Dulu isunya saya dianggap orang istana, sekarang saya isunya sebagai orang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), waduh," jawab Roby Arya geram.
Perdebatan itu pun berakhir dengan mediasi dari Ketua Pansel, Yenti Garnasih.
Ia meminta Roby Arya untuk sabar.
"Cukup, cukup. Sekarang sabar ya," kata Yenti Garnasih.