Tersangka S saat ditanya wartawan mengaku sudah berusaha mengerem laju kendaraannya.
"Bener pak sudah mengerem, rem saya enggak kuat," katanya.
S mengaku ambil lajur kanan karena menduga rekannya HD sudah jauh.
"Saya enggak tahu temen saya sudah kebalik, saya enggak tahu," kata S.
S mengungkapkan kenapa truk nya tidak bisa mengerem sehingga menabrak kendaraan di depannya.
"Karena jalan menurun dan muatan pak. Bener saya sudah oper gigi dari enam, lima dan seterusnya tapi enggak bisa nahan," katanya.
Sementara itu, Kapolres Purwakarta AKBP Matrius menjelaskan, hasil penyelidikan dua dump truck yang mengangkut tanah melebihi muatan.
"Untuk DH statusnya gugur secara hukum karena meninggal dunia," ujarnya.
Dimakamkan
Sejumlah korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91 sudah dimakamkan oleh keluarganya masing-masing.
Beberapa korban lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Kecelakaan maut yang melibatkan 21 kendaraan di Tol Cipularang itu, delapan orang meninggal dunia.
Sementara itu, puluhan korban lainnya mengalami luka-luka setelah mobil yang ditumpanginya terlibat tabrakan beruntun pada Senin (2/9/2019) kemarin.
Kecelakaan terjadi tepatnya di daerah Purwakarta KM 91+200 Tol Cipularang arah Jakarta.
Saah seorang sopir bernama Dwi Resa (38) warga DKI Jakarta yang menjadi korban kecelakaan maut di Tol Cipularang menceritakan yang dialaminya saat itu.