"Ada lagi informasi lain yang dari kalian dimanfaaatkan, " kata Yasonna Laoly.
"Ada gerakan yang simultan, ada di Papua ada di mana-mana," tambah Yasonna Laoly.
Menurut Yasonna Laoly dari sejumlah kerusuhan yang terjadi ada pergerakan yang negatif.
"Ok lah kalau gak senang, tapi itu menurut informasi kita ada sesuatu yang smelly, " kata Yasonna Laoly.
Yasonna Laoly mengatakan pengesahan RKUHP serta sejumlah RUU lainnya sudah diputuskan ditunda sejak beberapa hari lalu.
Meski begitu pergerakan massa yang berimbas pada kerusuhan masih saja tetap ada.
"Sudah dikatakan ditunda tapi tetap ada upaya gerakan sistematik, five day ago sudah ditunda, tetap ada build up emotion kemudian dibuat 'boom', ini yang harus dicermati Bang Karni," kata Yasonna Laoly.
Yasonna Laoly menerangkan keputusan penundaan pengesahaan RUU sudah melewati pertimbangan panjang hingga akhirnya diputuskan.
Namun menurut Yasonna Laoly pemerintah tidak mungkin untuk membatalkan RKUHP dan UU KPK yang sudah terlanjur disahkan.
"Sebagai bangsa kita harus tangani masalah,kita betul-betul duduk, nanti kan ada penundaan tapi kalau mengatakan ini kita batalin saya sebagai bagian yang kerja untuk ini tidak sanggup," kata Yasonna Laoly.
"Beberapa profesor seperti Prof Mulyadi yang sangat mengharapakan, dia sudah tua mengatakan saya mau melihat ini untuk membayar hutang saya pada guru saya," kata Yasonna Laoly.
Yasonna Laoly kemudian memberi penjelasan panjang mengenai alasan tidak mungkinnya pembatalan RUU termasuk RKUHP dan UU KPK.
Selesai Yasonna Laoly menjelaskan seorang Mahasiswa mengajukan interupsinya.
Mahasiswa tersebut ingin membantah pernyataan Yasonna Laoly yang menyebut demo tolak RKUHP dan UU KPK ini sudah ditunggangi dan diarahkan.
"Saya ingin sampaikan pemerintah sering sekali melihat pola-pola gerakan bahasanya ketika muncul ramai dipandang tidak normal, dituduh ditunggangi , gerakan kami independen barangkali kenapa sih tidak melihat gelombang massa ini bukan gerakan yang gak normal, tapi mungkin cara menjalankan pemerintahannya yang gak normal," kata Mahasiswa tersebut.