Sistem Kanalisasi 2-1 Akan Diuji Coba di Jalur Puncak Pada 27 Oktober 2019, PHRI Sambut Baik

Penulis: Naufal Fauzy
Editor: Ardhi Sanjaya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalur Puncak diberlakukan one way lebih awal, Minggu (17/6/2018)

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, MEGAMENDUNG - Sistem Kanalisasi 2-1 akan segera diuji coba di sepanjang Jalur Puncak, Kabupaten Bogor pada 27 Oktober 2019 mendatang oleh Satlantas Polres Bogor.

Uji coba ini dilakukan demi menemukan solusi baru untuk mengatasi kemacetan di Jalur Puncak setelah Sistem Satu Arah (one way) diberlakukan selama sekitar 30 tahun lamanya.

Kanalisasi 2-1 ini diuji coba setelah melalui tahapan peninjauan dan perundingan antara Satlantas Polres Bogor dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Pencarian solusi selain one way ini juga merupakan harapan masyarakat Puncak yang kerap kesulitan beraktifitas saat one diberlakukan.

Termasuk mempengaruhi perekonomian di kawasan wisata Puncak seperti diantaranya dirasakan perhotelan dan restoran di sana.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor Budi Sulistyo mengaku menyambut baik uji coba kanalisasi ini.

"Kita sambut baik, karena kadang-kadang kalau sejalur (one way) itu apalagi di restoran-restoran untuk mampir kurang, pelanggan jadi buru-buru karena sejalur," kata Budi saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Selasa (8/10/2019).

Dia mengatakan bahwa pencarian solusi lain soal kemacetan selain one way juga termasuk keinginan masyarakat.

"Moga saja, mudah-mudahan bisa berhasil gitu, intinya kita mendukung," ungkap Budi.

Mekanisme Kanalisasi 2 - 1 di Jalur Puncak

Kasat Lantas Polres Bogor AKP Fadli Amri menjelaskan bahwa pelaksanaan program 2-1 di Jalur puncak adalah hasil dari kajian bersama antara akademisi dan masyarakat Puncak.

Penelitian dan pemantauannya, kata Fadli Amri sudah dilaksanakan sejak beberapa bulan ke belakang.

"Diharapkan dapat memberikan solusi alternatif penanganan Jalur Puncak yang sudah selama 30-an tahun berlangsung setiap Sabtu dan Minggu (weekend)," kata AKP Fadli Amri

Fadli menjelaskan sistem ini dilakukan dengan membagi jalan menjadi 3 lajur, di pagi hari karena arus cenderung lebih ramai ke atas atau ke Puncak maka 2 lajur digunakan untuj naik ke atas Puncak dan 1 lajur ke bawah arah Jakarta.

Halaman
12

Berita Terkini