Sales Suzuki Tewas Dibunuh Mantan Pacar, Istrinya Ternyata Sedang Hamil 7Bulan : Maafin Aku Sayang
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Korban penculikan, Bangkit Maknutu ditemukan tewas setelah diculik.
Korban, Bangkit Maknutu Dunirat (32) rupanya meninggalkan istri yang saat ini tengah hamil besar.
Jasad Bangkit ditemukan dengan kondisi tangan terikat di Sungai Watu Ondo, Jembatan Cangar 1, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Rabu (16/10/2019) lalu.
Belakangan terungkap jika Bangkit menjadi korban pembunuhan oleh mantan pacarnya Rulin Rahyu dan juga suaminya Bambang Irawan (27).
Pria yang merupakan Sales Suzuki itu tewas ditangan mantan pacar dan komplotannya hingga kemudian jasadnya dibuang ke sungai.
Rupanya, ada kisah pilu dibalik kematian Bangkit Maknutu tersebut.
Istri korban yakni Mei Nuriawati saat ini tengah hamil besar.
Mei Nuriawati pun tak bisa menyembunyikan kesedihannya ketika mengetahui suaminya Bangkit Maknutu ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Istri Bangkit, Mei Nuriawati (28) yang selama ini tinggal di Jalan Asrikaton Kota Malang tengah hamil 7 bulan.
Bahkan, tiga hari sebelum diculik dan akhirnya ditemukan tewas di Kota Batu, Bangkit baru menggelar tujuh bulan (mitoni) kehamilan istri.
Admin UMC Suzuki Cabang Batu, Radityo, tempat Bangkit bekerja menuturkan, istri Bangkit saat ini tengah hamil anak pertama.
Usia kehamilannya menginjak tujuh bulan.
• Kronologi Suami Bunuh Mantan Pacar Istri, Motif Terungkap Setelah Ditemukan Mayat Bangkit di Sungai
Bangkit baru bekerja di UMC Suzuki Cabang Kota Batu sejak September 2019.
Bangkit mengikuti training sales di Surabaya yang dijadwalkan selama tiga hari, yakni 14 hingga 16 Oktober 2019.
“Ada training seles untuk pendidikan sales baru. Programnya mulai Senin kemarin sampai Rabu,” ungkap Tyo dikutip dari Surya.co.id
Pesan Terakhir Suami
Kesedihan tak dapat disembunyikan dari raut wajah Mei Nuriawati setelah tahu sang suami meninggal dunia karena menjadi korban penculikan.
Wanita 28 tahun ini kini diketahui tengah mengandung buah hatinya dengan bangkit.
Ia pun selalu mengingat pesan-pesan sang suami sebelum ditemukan tewas.
• Sakit Hati Dengar Kabar Istri Nikah Lagi, Rudianto Tusuk Halima Hingga Tewas, Begini Faktanya
Kepada sang sitri, bangkit rupanya selalu berpesan untuk mengingat salat.
Hal tersebut terlihat dari unggahan Mei di akun media sosialnya pada Kamis, (17/10/2019).
"sayangku suamiku Allah lebih sayang sm km. km tenang di sana ya. aku n anakmu selalu sayang sm km.. Allah memberi tempat terbaik disana.
aku pasti selalu inget pesen km yang. jaga sholat biar kelahiran lancar.. aku sayang sm km. maafin aku. maafin aku ya sayang.. iloveyou" tulis Mei.
Sementara itu, Mei Nuriawati masih belum bisa berkomentar banyak saat ditanya wartawan terkait kematian suaminya.
Ia hanya meninta doa untuk suaminya yang akan dimakamkan di kampung halamannya di Madura.
"Dimakamkan di Madura. Mohon doanya, ya," ujar istri Bangkit, Mei Nuriawati (28), Kamis (17/10/2019).
Ia mengatakan baru akan pulang ke Malang setelah peringatan kematian tujuh hari suaminya selesai.
Sehari-harinya, Mei dan Bangkit mendiami sebuah rumah di Desa Asrikaton Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
"Saya baru pulang nanti setelah 7 hari," ucapnya.
Motif Pembunuhan
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran dikutip TribunnewsBogor.com dari Surya.co.id mengatakan jika para pelaku sudah berhasil ditangkap.
"Alhamdulillah sudah tertangkap," ujar AKBP Sudamiran, Jumat (18/10/2019).
Bambang Irawan (27) dan istrinya Rulin Rahayu merupakan tersangka utama kasus kematian Bangkit.
Korban Bangkit tak lain adalah mantan pacar Rulin Rahayu.
Selain mereka berdua, polisi juga mengamankan dua orang lainnya yakni Kresna Bayu (22) warga Nyamplungan Ampel, M Rizal Firmansyah (19) warga Dinoyo Surabaya.
• Terungkap! Penculikan Pria Berujung Pembunuhan Libatkan Mantan Pacar Korban, Ini Pengakuan Pelaku
Adapun dua pelaku lain, ARP (27) dan MIR (20) masih menjadi buronan polisi.
Rulin Rahyu dan Bambang mengaku menculik dan menganiaya Bangkit karena sakit hati.
Bambang menyebut dirinya sakit hati lantaran istrinya merasa ditipu oleh korban.
Beberapa kekecewaan tersebut bermula dari hubungan mantan kekasih yang dibumbui penjualan mobil seharga Rp 93 juta.
Namun, Rulin mengaku hanya mendapat Rp 5 juta dari penjualan mobil tersebut.
Bukan hanya soal urusan pembagian penjualan mobil yang nilainya tidak sesuai, para pelaku juga kecewa dengan korban untuk urusan kredit atau cicilan mobil.
Pelaku menyebut ada tagihan cicilan kendaraan yang dilakukan korban atas nama pelaku Rulin sejak tahun 2015.
"Mereka sempat berpacaran 2015-2017. Sakit hati karena ada beberapa hal yang dialami sampai memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi salah satu pelaku," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata di Polrestabes Surabaya, Jumat (18/10/2019).
• Janda Muda Anak 1 Pasrah saat Diperkosa 8 Pemuda di Semak-semak, Ini Pengakuannya
• Cerita Janda Cantik dari Bogor Kuasai 62 Mobil Rental, Pengusaha Kena Ajian Rayuan Maut
Dihadapan petugas, Bambang dan Rulin Rahayu mengaku sempat mendatangi rumah korban di Sumenep.
Pelaku mengaku kebingungan lantaran terus menerus didatangi debt collector.
Namun, pertemuan tidak membuahkan hasil.
Rulin dan Bambang mengaku diusir dari rumah korban di Sumenep.
Hingga kemudian, mereka mengetahui keberadaan korban di tempat kerja Jalan Ketintang Surabaya.
Bambang dan empat pelaku lain membawa paksa korban menggunakan mobil Suzuki Ertiga berplat W 1805 VB hingga ke Cangar Batu.
Sesampainya di Jembatan Cangar, korban dianiaya dan didorong ke sungai hingga tewas.
"Waktu diperjalanan saya mengemudi, diarahkan teman dibawa ke sana. Gelap mata, khilaf," kata Bambang.
Atas perbuatannya, pelaku terancam hukuman pidana mati dengan pidana seumur hidup paling lama 20 tahun penjara atas pasal 340 KUHP, pasal 338 KUHP ancaman 15 tahun penjara, pasal 328 KUHP ancaman pidana 12 tahun penjara dan pasal 170 ayat (2) butir 3 KUHP ancaman 12 tahun penjara.
(TribunnewsBogor.com/Surya.co.id)